IT'S ABOUT KNOWLEDGE

Selamat Mengcopas, Jangan lupa sertakan sumber gan :v agar kita semua bahagia

Rabu, 09 Oktober 2019

Makalah Fungsi dan Kedudukan Bahasa Indonesia

Dosen Pembimbing
Andik Siswanto, S.Pd., M.Pd

MAKALAH

 “FUNGSI DAN KEDUDUKAN BAHASA INDONESIA”


 






   DISUSUN OLEH :
    Kelompok II
-            Erwin Sudirman
-            Hesron                      
-            Afifah Rahman         
-            Akriani          
-            Madinah                   


FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA
UNIVERSITAS SULAWESI BARAT
2017


Kata Pengantar

Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Panyayang, Kami panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan rahmat, hidayah, dan inayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah tentang Fungsi dan Kedudukan Bahasa Indonesia ini.
Tidak lupa kami mengucapkan banyak terimakasih atas bantuan dari teman-teman dan berbagai pihak yang telah berkontribusi membantu kami guna menyelesaikan makalah ini dengan sebaik-baiknya. Juga terimakasih yang sebesar-besarnya kepada Bapak Andik Siswanto, S.Pd., M.Pd. selaku Dosen mata kuliah Bahasa Indonesia yang telah memberikan tugas ini kepada kami.
Kami sangat berharap makalah ini dapat berguna dalam rangka menambah wawasan serta pengetahuan kita mengenai bagaimana fungsi dan kedudukan bahasa Indonesia itu sendiri. Kami juga menyadari sepenuhnya bahwa di dalam makalah ini terdapat kekurangan dan jauh dari kata sempurna. Oleh sebab itu, kami berharap adanya kritik, saran dan usulan demi perbaikan makalah yang telah kami buat di masa yang akan datang, mengingat tidak ada sesuatu yang sempurna tanpa saran yang membangun.
Akhir kata dari kami dan sekali lagi kami berharap semoga makalah ini dapat memberikan manfaat maupun inpirasi terhadap pembaca.

         

Majene, 02 Oktober  2017




Penulis




BAB I
PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang
Bahasa adalah  sarana  komunikasi  antar anggota  masyarakat dalam menyampaikan ide dan perasaan secara lisan atau tulis. Konsepsi bahasa tersebut menunjukkan bahwa sistem lambang bunyi ujaran  dan  lambang  tulisan  digunakan  untuk  berkomunikasi  dalam masyarakat dan lingkungan akademik. Bahasa yang baik dikembangkan oleh pemakainya berdasarkan kaidah-kaidahnya yang tertata dalam suatu sistem.
Bahasa Indonesia adalah bahasa yang digunakan sebagai bahasa negara yang mempunyai fungsi dan berkedudukan sebagai bahasa resmi negara, sesuai Undang-Undang Dasar 1945, Bab XV, Pasal 36.  Serta berkedudukan sebagai bahasa nasional sesuai dengan dengan Sumpah Pemuda 1928.
Pentingnya bahasa Indonesia sebagai sarana komunikasi sangat menunjang kesempurnaan berjalannya interaksi sosial yang baik dan benar, namun pada zaman sekarang ini masyarakat Indonesia lebih banyak mempelajari dan memahami bahasa Indonesia yang tidak sesuai dengan KBBI. Oleh karena itu bahasa Indonesia sangat penting sekali untuk dipelajari. Dan digunakan dengan sebaik-baiknya dalam bersosial dan bernegara. Bahasa Indonesia mempunyai begitu banyak kegunaan, fungsi dan kedudukannya sebagai bahasa resmi negara.


B.     Rumusan Masalah

1.      Apa fungsi dan kedudukan  bahasa Indonesia sebagai bahasa nasional?
2.      Apa fungsi dan kedudukan bahasa Indonesia sebagai bahasa Negara?
3.      Bagaimana hubungan antara bahasa Indonesia dengan bahasa Daerah?
4.      Bagaimana hubungan antara bahasa Indonesia dengan bahasa asing?
5.      Apa peranan bahasa Indonesia dalam pengembangan kebudayaan?


C.    Tujuan Penulisan Makalah

1.      Untuk mengetahui fungsi dan kedudukan bahasa Indonesia sebagai bahasa nasional
2.      Untuk mengetahui fungsi dan kedudukan bahasa Indonesia sebagai bahasa Negara
3.      Untuk mengetahui  apa hubungan antara bahasa Indonesia dengan bahasa Daerah
4.      Untuk mengetahui apa hubungan antara bahasa Indonesia dengan bahasa asing
5.      Untuk mengetahui bagaimana perkembangan Bahasa Indonesia dalam kebudayaan

D.    Manfaat Penulisan Makalah

Tujuan dalam penulisan makalah ini adalah sebagai tugas awal kelompok semester pertama mata kuliah bahasa Indonesia dan untuk menambah pengetahuan tentang fungsi dan kedudukan bahasa Indonesia sebagai bahasa sebagai resmi Negara Indonesia.


BAB II
PEMBAHASAN

A.    Fungsi dan Kedudukan Bahasa Indonesia Sebagai Bahasa Nasional
Sesuai dengan kesepakatan para ahli bahwa fungsi  bahasa  yang  utama yaitu  fungsi  komunikasi  dalam  bahasa  yang berlaku  bagi  semua bahasa apapun dan dimanapun.  Dalam berbagai literatur bahasa, ahli bahasa (linguis) juga bersepakat dengan fungsi-fungsi bahasa sebagai berikut:
1.      fungsi ekspresi dalam bahasa
2.      fungsi komunikasi dalam bahasa
3.      fungsi adaptasi dan integrasi dalam bahasa
4.      fungsi kontrol sosial (direktif dalam bahasa)
Kedudukan Bahasa  Indonesia  diidentifikasikan menjadi 
1.      bahasa  persatuan, 
2.      bahasa  nasional, 
3.      bahasa  negara,  dan 
4.      bahasa standar. 

Bahasa indonesia sebagai bahasa nasional, berarti bahasa Indonesia tidak mengikat pemakainya untuk sesuai dengan kaidah dasar. Bahasa Indonesia digunakan secara nonresmi, santai dan bebas. Yang terpenting dalam suatu pergaulan dan perhubungan antar warga adalah makna yang disampaikan. Pemakai bahasa Indonesia dalam konteks bahasa nasional dapat dengan bebas menggunakan ujaran baik lisan, tulis, maupun lewat kinesiknya.kebebasan penggunaan ujaran itu juga ditentukan oleh konteks pembicaraan.
Adapun kedudukan bahasa Indonesia sebagai bahasa Nasional adalah :
1.      Bahasa Indonesia sebagai identitas Nasional
Kedudukan pertama dari kedudukan bahasa Indonesia sebagai bahasa Nasional dapat dibuktikan dari penggunaan bahasa Indonesia dalam butir-butir Sumpah Pemuda.
2.      Bahasa Indonesia sebagai kebanggan Bangsa
Bahasa Indonesia merupakan kebanggan bangsa Indonesia, hal ini dapat dibuktikan dengan masih digunkannya bahasa Indonesia sampai sekarang ini. Berbeda dengan dengan negara-negara lain yang terjajah, mereka harus belajar dan menggunakan bahasa negar persemakmurannya. Misalnya India dan Malaysia.



3.      Bahasa Indonesia sebagai alat komunikasi
Bahasa Indonesia merupakan bahasa atau alat komunikasi umum yang digunakan oleh masyarakat Indonesia. Hal ini dapat dibuktikan dengan digunakannya bahasa Indonesia dalam berbagai macam media komunikasi. Misalnya buku, koran, acara pertelevisian siaran sadio, website, dan lain-lain.
4.      Bahasa Indonesia sebagai alat pemersatu Bangsa
Karena Indonesia adalah negara yang memiliki beragam bahasa, suku, agama, ras, adat istiadat dan budaya maka bahasa Indonesia difungsikan sebagai alat pemersatu bangsa.


B.     Bahasa Indonesia sebagai bahasa Negara

Bahasa Indonesia sebagai bahasa negara berarti bahasa Indonesia adalah bahasa resmi. dengan begitu bahasa Indonesia harus digunakan sesuai dengan kaidah, tertib, cermat, dan rasional. Bahasa Indonesia yang dipakai harus lengkap dan baku. Tingkat kebakuanya diukur oleh aturan kebahasaan dan logika pemakaian.
Adapun kedudukan bahasa Indonesia sebagai bahasa Negara adalah
1.      Bahasa Indonesia sebagai bahasa resmi kenegaraan
Salah satu fungsi dan kedudukan bahasa Indonesia di dalam kedudukannya sebagai bahasa Negara adalah pemakaiannya sebagai bahasa resmi kenegaraan di dalam hubungan dengan fungsi ini, bahasa Indonesia di pakai di dalam segala upacara, dan kegiatan kenegaraan baik secara lisan maupun dalam bentuk tulisan. Dokumen-dokumen dan keputusan-keputusan serta surat-menyurat yang dikeluarkan oleh pemerintah dan badan-badan kenegaraaan lainya. Demikian pula halnya dengan pemakaian bahasa oleh warga masyarakat kita dalam hubungan upacara, peristiwa, dan kegiatan kenegaraan serta komunikasi dengan pemerintah.
2.      Bahasa pengantar di dalam dunia pendidikan
Di dalam kedudukannya sebagai bahasa Negara, bahasa Indonesia berfungsi pula sebagai bahasa pengantar di lembaga-lembaga pendidikan mulai dari taman kanak-kanak sampai dengan perguruan tinggi di seluruh Indonesia kecuali di daerah-daerah bahasa seperti Aceh, Batak, Sunda, Jawa, Madura, Bali, dan Makasar. Di daerah-daerah bahasa ini bahasa daerah yang bersangkutan di pakai sebagai bahasa pengantar sampai dengan tahun ketiga pendidikan dasar.
3.      Alat Penghubung pada tingkat nasional untuk kepentingan perencanaan dan pelaksanaan pembangunan
Di dalam kedudukannya sebagai bahasa negara, bahasa Indonesia berfungsi pula sebagai alat Penghubung pada tingkat nasional untuk kepentingan perencanaan dan pelaksanaan pembangunan nasional dan untuk kepentingan pelaksanaan pemerintah. Di dalam hubungan dengan fungsi ini, bahasa Indonesia dipakai bukan saja sebagai alat komunikasi timbal balik antara pemerintah dan masyarakat luas, dan bukan saja sebagai alat perhubungan antardaerah dan antarsuku melainkan juga sebagai alat perhubungan di dalam masyarakat yang sama latar belakang sosial budaya dan bahasanya.
4.      Bahasa Indonesia Sebagai pengembangan kebudayaan Nasional, Ilmu dan Teknologi
Akhirnya, di dalam kedudukannya sebagai bahasa negara, bahasa Indonesia berfungsi sebagai alat pengembangan kebudayaan nasional, ilmu pengetahuan, dan teknologi. Di dalam hubungan ini, bahasa Indonesia adalah satu-satunya alat yang memungkinkan kita membina serta mengembangkan  kebudayaan nasional sedemikian rupa sehingga ia memiliki cirri-ciri dan identitasnya sendiri, yang membedakannya dari kebudayaan daerah. Pada waktu yang sama, bahasa Indonesia kita pergunakan sebagai alat untuk menyatakan nilai-nilai sosial budaya nasional kita. (Halim, 1979:4-56; Moeliono, 1980: 15-31).

C.    Hubungan antara bahasa Indonesia dengan bahasa daerah

Secara umum bahasa adalah suatu sistem atau cara yang digunakan oleh sekelompok orang atau masyarakat dalam menyampaikan ide, gagasan, pikiran, perasaan terhadap sesuatu atau orang lain. Bahasa Indonesia adalah dialek kaku dari bahasa Melayu Klasik dan bahasa Melayu Kuno. Bahasa Indonesia sendiri dapat diartikan sebagai bahasa resmi Negara Kesatuan Republik Indonesia sebagaimana disebutkan dalam Undang-Undang Dasar RI 1945, Pasal 36 “bahasa Negara ialah bahasa Indonesia”. Ia juga merupakan bahasa persatuan bangsa Indonesia sebagaimana disiratkan dalam Sumpah Pemuda 28 Oktober 1928 “Kami Putra dan Putri Indonesia, mengaku berbangsa satu, bangsa Indonesia. Kami Putra dan Putri Indonesia, mengaku bertumpah darah satu, tanah air Indonesia.Kami Putra dan Putri Indonesia, menjunjung tinggi bahasa persatuan, bahasa Indonesia.
Sedangkan bahasa daerah adalah suatu bahasa yang dituturkan dalam suatu wilayah dalam sebuah negara kebangsaan, baik itu pada suatu daerah kecil negara bagian federal atau provinsi ataupun daerah yang lebih luas.[6] Dalam rumusan Piagam Eropa untuk Bahasa-Bahasa Regional atau Minoritas:
"bahasa-bahasa daerah atau minoritas" adalah bahasa-bahasa yang:
1.      Secara tradisional digunakan dalam wilayah suatu negara, oleh warga negara dari negara tersebut, yang secara numerik membentuk kelompok yang lebih kecil dari populasi lainnya di negara tersebut;
2.      Berbeda dari bahasa resmi (atau bahasa-bahasa resmi) dari negara tersebut. Indonesia sendiri memiliki 764 bahasa daerah. Bahasa daerah menjadi identitas yang menandai keberadaan etnis-etnis yang ada di Indonesia. Karena tidak mungkin mengidentifikasi adanya etnis tersebut tanpa bahasa etnis itu sendiri.

Fungsi bahasa daerah adalah sebagai berikut :
1.      Mempunyai peranan yang berkelanjutan dari masa lalu sebagai warisan leluhur kita.
2.      Sebagai sumber khasanah dan sumber gagasan atau konsep untuk memperkaya bahasa kesatuan nasional, yaitu bahasa Indonesia
3.      Sebagai penanda atau identitas kedaerahan karena salah satu unsur penanda jati diri yang paling kelihatan adalah bahasa.
4.      Fungsi komunikasi antara individu dengan individu lain dalam satu wilayah yang sama.
5.      Fungsi seremonial, dalam hal tertentu seperti upacara adat.
Menurut sumber lain, bahasa daerah memiliki fungsi sebagai berikut :
1.      Bahasa daerah sebagai lambang identitas daerah.
2.      Bahasa daerah sebagai alat perhubungan di dalam keluarga dan masyarakat daerah.
3.      Bahasa daerah sebagai sarana pendukung kebudayaan daerah.
4.      Bahasa daerah sebagai pendukung bahasa dan sastra daerah.
Berdasarkan penguraian fungsi dan kedudukan bahasa Indonesia dan bahasa Daerah tersebut maka dapat disimpulkan bahwa hubungan bahasa Indonesia dan bahasa Daerah adalah sebagai berikut :
                        1.      Bahasa daerah sebagai pendukung bahasa nasional.
                        2.      Bahasa daerah sebagai bahasa pengantar pada tingkat permulaan sekolah dasar.
                        3.      Bahasa daerah sebagai sumber kebahasaan untuk memperkaya bahasa Indonesia.
                        4.      Bahasa daerah sebagai pelengkap bahasa Indonesia di dalam penyelenggaraan pemerintah daerah.

D.    Hubungan antara Bahasa Indonesia dengan Bahasa Asing
               
Bahasa-bahasa lain yang bukan milik penduduk asli seperti bahasa Cina, bahasa Inggris, bahasa Arab, bahasa Belanda, bahasa Jerman, dan bahasa Perancis, berkedudukan sebagai bahasa asing. Di dalam kedudukannya sebagai bahasa asing, bahasa-bahasa tersebut bertugas sebagai:
1.      Sarana perhubungan antar bangsa
2.      Sarana pembantu pengembangan bahasa Indonesia
3.      Alat untuk memanfaatkan ilmu pengetahuan dan teknologi modern bagi kepentingan pembangunan nasional.
Banyaknya bahasa yang digunakan di Indonesia , terutama di kota-kota besar, ditambah dengan mobilitas penduduk yang cukup tinggi, menyebabkan terjadinya kontak bahasa dan budaya beserta dengan segala peristiwa kebahasan seperti bilingualisme, alih kode, campur kode, dan interferensi, dan integrasi. Maka, kebanyakan orang Indonesia pun menjadi manusia-manusia yang bilingual maupun multilingual.
1.      Interferensi
Bahasa asing bagi sebagian kecil orang Indonesia ditempatkan di atas bahasa Indonesia. Faktor yang menyebabkan timbulnya sikap tersebut adalah pandangan sosial ekonomi dan bisnis. Penguasaan bahasa asing yang baik menjanjikan kedudukan dan taraf sosial ekonomi yang jauh lebih baik daripada hanya menguasai bahasa Indonesia.
Penggunaan bahasa asing terutama bahasa Inggris di ruang umum telah menjadi kebiasaan yang sudah tidak terelakkan lagi. Hal tersebut mengkibatkan lunturnya bahasa dan budaya Indonesia yang secara perlahan tetapi pasti telah menjadi bahasa primadona. Misalnya, masyarakat lebih cenderung memilih “pull” untuk “dorong” dan “push” untuk “tarik”, serta “welcome” untuk “selamat datang”. Sikap terhadap bahasa Indonesia yang kurang baik terhadap kemampuan berbahasa Indonesia di berbagai kalangan, baik lapisan bawah, menengah, dan atas; bahkan kalangan intelektual. Akan tetapi, kurangnya kemampuan berbahasa Indonesia pada golongan atas dan kelompok intelektual terletak pada sikap meremehkan dan kurang menghargai serta tidak mempunyai rasa bangga terhadap bahasa Indonesia.
2.  Integrasi
Selain interferensi, integrasi juga dianggap sebagai pencemar terhadap bahasa Indonesia. Chaer (1994:67), menyatakan bahwa integrasi adalah unsur-unsur dari bahasa lain yang terbawa masuk sudah dianggap, diperlakukan, dan dipakai sebagai bagian dan bahasa yang menerima atau yang memasukinya. Proses integrasi ini tentunya memerlukan waktu yang cukup lama, sebab unsur yang berintegrasi itu telah disesuaikan, baik lafalnya, ejaannya, maupun tata bentuknya. Contoh kata yang berintegrasi antara lain montir, riset, sopir, dongkrak.
3.    Alih Kode dan Campur Kode
Alih kode ( code swiching) dan campur kode (code mixing) merupakan dua buah masalah dalam masyarakat yang multilingual. Peristiwa campur kode dan alih kode disebabkan karena penguasaan ragam formal bahasa Indonesia.
Alih kode adalah beralihnya penggunaan suatu kode (baik itu bahasa atau ragam bahasa tertentu) ke dalam kode yang lain (bahasa lain) (Chaer, 1994: 67). Campur kode adalah dua kode atau lebih digunakan bersama tanpa alasan, dan biasanya terjadi dalam situasi santai (Chaer, 1994: 69). Di antara ke dua gejala bahasa itu, baik alih kode maupun campur kode gejala yang sering merusak bahasa Indonesia adalah campur kode. Biasanya berbicara dalam bahasa Indonesia dicampurkan dengan unsur-unsur bahasa daerah/asing. Sebaliknya juga bisa terjadi dalam berbahasa daerah/asing tercampur unsur-unsur bahasa Indonesia.
Adapun pengaruh bahasa Inggris terhadap kosa-kata bahasa Indonesia adalah Bahasa Indonesia dari awal pertumbuhannya sampai sekarang telah banyak menyerap unsur-unsur asing terutarna dalam hal kosa kata. Bahasa asing yang memberi pengaruh kosa kata dalam bahasa Indonesia antara lain : bahasa Sansekerta, bahasa Belanda, bahasa Arab dan bahasa Inggris. Masuknya unsur-unsur asing ini secara historis juga sejalan dengan kontak budaya antara bangsa Indonesia dengan bangsa-bangsa pemberi pengaruh. Mula-mula bahasa Sansekerta sejalan dengan masuknya agama Hindu ke Indonesia sejak sebelum bahasa Indonesia memunculkan identitas dirinya sebagai bahasa Indonesia, kemudian bahasa Arab karena eratnya hubungan keagamaan dan perdagangan antara masyarakat timur tengah dengan bangsa Indonesia, lalu bahasa Belanda sejalan dengan masuknya penjajahan Belanda ke Indonesia, kemudian bahasa Inggris yang berjalan hingga sekarang, salah satu faktor penyebabnya adalah semakin intensifnya hubungan ilmu pengetahuan dan teknologi antara bangsa Indonesia dengan masyarakat pengguna bahasa Inggris. Unsur-unsur asing ini telah menambah sejumlah besar kata ke dalam bahasa Indonesia sehingga bahasa Indonesia mengalami perkembangan sesuai dengan tuntutan zaman. Dan sejalan dengan perkembangan itu muncullah masalah-masalah kebahasaan, khususnya penyerapan kata-kata bahasa Inggris.
Ada dua cara penyerapan kata-kata dan ungkapan-ungkapan dari bahasa inggris ke dalam bahasa Indonesia. Cara pertama adalah dengan menyerap secara seluruhnya, baik dalam ejaan maupun pada ucapannya. Cara kedua adlah dengan menyesuaikan ejaan maupun ucapannya. Penyerapan dengan penyesuaian pada umumnya mengacu pada ucapan kata aslinya. Dengan demikian akan terjadi  dalam ejaannya, diselaraskan dengan kaidah bahasa Indonesia.
E.     Peranan Bahasa Indonesia dalam Pengembangan Kebudayaan
Bahasa merupakan alat komunikasi antara yang satu dengan yang lain. Dengan bahasa semua hal dapat dimengerti maksud dan tujuan tertentu. Selain itu bahasa juga digunakan untuk menyampaikan sesuatu hal, gagasan (pendapat), ide kepada orang lain agar bisa memahami apa yang kita inginkan. Menurut Sunaryo (2000 : 6), tanpa adanya bahasa (termasuk bahasa Indonesia) IPTEK tidak dapat tumbuh dan berkembang. Selain itu bahasa Indonesia di dalam struktur budaya, ternyata memiliki kedudukan, fungsi, dan peran ganda, yaitu sebagai akar dan produk budaya yang sekaligus berfungsi sebagai sarana berpikir dan sarana pendukung pertumbuhan dan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Koentjaraningrat dalam bukunya Sosiolinguistik bahasa merupakan bagian dari kebudayaan. Artinya, kedudukan bahasa berada pada posisi subordinat di bawah kebudayaan, tetapi sangat  berkaitan. Tanpa peran bahasa serupa itu, ilmu pengetahuan dan teknologi tidak akan dapat berkembang. Implikasinya di dalam pengembangan daya nalar, menjadikan bahasa sebagai prasarana berpikir modern. Oleh karena itu, jika cermat dalam menggunakan bahasa, kita akan cermat pula dalam berpikir karena bahasa merupakan cermin dari daya nalar (pikiran).
Bahasa Indonesia juga digunakan sebagai alat pengembangan kebudayaan nasional, ilmu pengetahuan dan teknologi. Bahasa Indonesia merupakan alat yang digunakan sebagai bahasa media massa untuk menunjang perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Bahasa Indonesia yang benar adalah bahasa yang menerapkan kaidah dengan konsisten. Sedangkan bahasa yang baik adalah bahasa yang mempunyai nilai rasa yang tepat dan sesuai dengan situasi pemakaiannnya. Penggunaan bahasa Indonesia yang baik dan benar akan menghasilkan pemikiran yang baik dan benar pula. Kenyataan bahwa bahasa Indonesia sebagai wujud identitas bahasa Indonesia menjadi sarana komunikasi di dalam masyarakat modern. Bahasa Indonesia bersikap terbuka sehingga mampu mengembangkan dan menjalankan fungsinya sebagai sarana komunikasi masyarakat modern.
Dalam konteks pengembangan ilmu, teknologi, dan budaya, tampaknya bahasa Indonesia sudah mengambil peran. Dalam pengembangan ilmu dan teknologi, bahasa Indonesia telah mampu menjadi sarana pengembangan ilmu dan teknologi yang ditandai dengan pengindonesiaan istilah bahasa asing ke dalam bahasa Indonesia. Tidak kurang dari 350.000 istilah asing  dalam berbagai bidang ilmu telah diterjemahkan ke  dalam bahasa Indonesia.  Malah, Microsoft telah bekerja sama dengan Pusat Bahasa untuk menterjemahkan istilah komputer ke dalam bahasa Indonesia, yang dikenal dengan program komputer berbasis bahasa Indonesia. Dalam pengembangan budaya, bahasa Indonesia pun telah melaksakanan peran  itu karena keberagaman budaya Indonesia mengharuskan adanya sarana bahasa yang mencakup semua bahasa di Indonesia, dalam hal ini dilakukan melalui bahasa Indonesia.


BAB III
PENUTUP

A.    Kesimpulan

1.     Adapun fungsi dan kedudukan bahasa Indonesia sebagai bahasa nasional adalah bahasa Indonesia sebagai identitas nasional, bahasa Indonesia sebagai kebanggan bangsa, bahasa Indonesia sebagai alat komunikasi, bahasa Indonesia sebagai alat pemersatu bangsa.
2.      Adapun fungsi dan kedudukan bahasa Indonesia sebagi bahasa Negara adalah bahasa Indonesia sebagai bahasa resmi kenegaraan, bahasa pengantar di dalam dunia pendidikan, alat penghubung pada tingkat nasional untuk kepentingan perencanaan dan pelaksanaan pembangunan, bahasa Indonesia sebagai pengembangan kebudayaan nasional, ilmu dan teknologi.
3.      Hubungan bahasa Indonesia dan bahasa Daerah adalah bahasa daerah sebagai pendukung bahasa nasional, bahasa daerah sebagai bahasa pengantar pada tingkat permulaan sekolah dasar, bahasa daerah sebagai sumber kebahasaan untuk memperkaya bahasa Indonesia, bahasa daerah sebagai pelengkap bahasa Indonesia di dalam penyelenggaraan pemerintah daerah.
4.      Hubungan bahasa Indonesia dan bahasa asing adalah sebagai sarana perhubungan antar bangsa, sarana pembantu pengembangan bahasa Indonesia, alat untuk memanfaatkan ilmu pengetahuan dan teknologi modern bagi kepentingan pembangunan nasional. Bahasa asing juga memiliki pengaruh terhadap kosa-kata bahasa Indonesia sehingga bahasa Indonesia dari awal pertumbuhannya sampai sekarang telah banyak menyerap unsur-unsur asing terutarna dalam hal kosa kata
5.      Dalam konteks pengembangan ilmu, teknologi, dan budaya, tampaknya bahasa Indonesia sudah mengambil peran. Dalam pengembangan ilmu dan teknologi, bahasa Indonesia telah mampu menjadi sarana pengembangan ilmu dan teknologi yang ditandai dengan pengindonesiaan istilah bahasa asing ke dalam bahasa Indonesia sedangkan dalam pengembangan budaya, bahasa Indonesia pun telah melaksakanan peran  itu karena keberagaman budaya Indonesia mengharuskan adanya sarana bahasa yang mencakup semua bahasa di Indonesia, dalam hal ini dilakukan melalui bahasa Indonesia.

B.     Saran
Adapun saran kami sebagai penulis adalah
1.      sebaiknya kita senantiasa membudayakan penggunaan bahasa Indonesia formal dalam kehidupan sehari-hari.
2.      Jadikan bahasa daerah sebagai ciri khas dari budaya masing-masing pribadi namun tetap memperhatikan konsep penggunaan bahasa Indonesia sebagai bahasa persatuan.
3.      Kita harus menerima dengan baik bahasa asing sebagai budaya baru namun tetap mempertahankan bahasa negara dan bahasa daerah sebagai ciri khas bangsa.
Daftar Pustaka   

Arsyad Aryana. 2012. Kedudukan dan Fungsi Bahasa Indonesia, https://arsyadaryana.blogspot.co.id/2012/06/kedudukan-dan-fungsi-bahasa-indonesia.html  diakses 20 September 2017
Denny. 2012. Pengaruh Bahasa Asing dalam Bahasa Indonesia, http://dennyug34.blogspot.co.id/2012/11/pengaruh-bahasa-asing-dalam.html/ diakses 20 September 2017
Ika. 2011.Bahasa sebagai Pengembangan Kebudayaan,  http://ika-blogsaya.blogspot.co.id/2011/12/bahasa-sebagai-pengembangan-kebudayaan.html/ diakses 02 Oktober 2017
Iswahyudi. 2015. Makalah Bahasa Indonesia sebagai Bahasa Nasional dan Negara, http://www.iswahyudi-wahyu.top/2015/11/makalah-bahasa-indonesia-sebagai-bahasa.html / diakses 20 September 2017
Rahma eka Putri. 2010. Fungsi dan Kedudukan Bahasa Indonesia, http://rahmaekaputri.blogspot.com/2010/09/fungsi-dan-kedudukan-bahasa-indonesia.html/  diakses 20 September 2017
Rizki Aji. 2011. Bahasa Indonesia sebagao Bahasa Nasional, http://rizkiaji22.blogspot.co.id/2011/11/bahasa-indonesia-sebagai-bahsa-nasional.html/  diakses 20 September 2017
Umi Chulsum, S.Pd., Windy Novia. (2006). Kamus Besar Bahasa Indonesia. Surabaya : PT Kashiko







Tidak ada komentar:

Posting Komentar