IT'S ABOUT KNOWLEDGE

Selamat Mengcopas, Jangan lupa sertakan sumber gan :v agar kita semua bahagia

Rabu, 09 Oktober 2019

Laporan Wawasan Sosial Budaya - UNSULBAR


Laporan Wawasan Sosial Budaya
“Studi lapangan ke Museum Mandar dan Taman Baca Imanggeliwu”




Disusun Oleh
Nama                    : Afifah Rahman
NIM            : HO417014
Prodi           : Pendidikan Fisika
Kelas/Ang   : Fisika B/2017

Program Studi Pendidikan Fisika
Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam
Universitas Sulawesi Barat
2018


KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat, taufiq dan hidayahNya kepada saya yang telah menyelesaikan penyusunan laporan ini. Laporan ini merupakan laporan tentang “ Studi Lapangan ke Museum Mandar dan Taman Baca Imanggelewu”. Secara khusus laporan ini disusun sedemikian rupa
Dalam penyusunan laporan ini tidak sedikit hambatan yang saya hadapi. Namun, saya menyadari bahwa kelancaran dalam penyusunan laporan ini tidak lain berkat bantuan, dorongan dan bimbingan orang tua dan teman-teman, sehingga kendala-kendala yang kami hadapi teratasi. Oleh karena itu saya mengucapkan terimakasih kepada:
  1. Bapak dosen yang telah memberikan tugas dan petunjuk kepada saya, sehingga saya termotivasi dalam menyelesaikan tugas laporan ini.
  2. Teman yang turut membantu, membimbing, dan mengatasi berbagai kesulitan sehingga tugas laporan ini bisa selesai.
Saya sadar bahwa dalam pembuatan laporan ini terdapat banyak kekurangan. Saya sangat mengharapkan kritik dan saran dari para pembaca guna meningkatkan kualitas pembuatan laporan yang selanjutnya. Saya sadar bahwa kebenaran dan kesempurnaan hanya milik Allah SWT. Harapan saya, laporan ini dapat memberikan manfaat kepada pembaca khususnya dalam mata kuliah Wawasan Sosial Budaya.


Majene, 23 Mei 2018


Penulis




Daftar Isi

Kata Pengantar i
Daftar Isi ii

BAB I PENDAHULUAN 1
A.    Latar Belakang 1
B.     Tujuan Penulisan Laporan 2


BAB II Laporan Kegiatan 3
A.    Museum Mandar 3
B.     Rumah Baca Imanggeliwu 6
C. Nilai-nilai Yang Dikaji 8
                                                                                           
BAB III PENUTUP 9
A.    Kesimpulan 9
B.     Saran 9

Daftar Pustaka



BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
            Laporan ialah sebuah bentuk dokumen atau penyajian yang berisi tentang fakta suatu keadaan atau kegiatan. Fakta yang disajikan dan dirangkai tersebut berkaitan dengan tanggung jawab yang diberikan kepada orang bersangkutan. Fakta ini berisi sebuah keterangan ataupun informasi yang didapatkan dari pengamatan atau yang dialami oleh orang yang diberi tanggung jawab. Kali ini saya akan menyajikan laporan kunjungan lapangan ke Museum Mandar dan Taman Baca Imanggalewu.
Museum Daerah Mandar didirikan berdasarkan salah satu keputusan Seminar Kebudayaan Mandar di Majene pada 2 Agustus 1984. Usul pendirian Museum Mandar disambut baik oleh Pemda Tingkat II Kabupaten Majene dengan menunjuk bekas rumah kediaman Bupati Kepala Daerah Tingkat II Kabupaten Majene yang sementara ditempati oleh Pembantu Gubernur Wilayah I Mandar. Didirikan juga Yayasan Museum Mandar oleh beberapa tokoh masyarakat dengan tujuan meningkatkan pembangunan dalam bidang pelestarian benda-benda budaya. Pada 1989 status hukum Museum Mandar Majene dialihkan dari status swasta (yayasan) menjadi Museum Daerah. Diputuskan pula pemindahan lokasi museum dari lokasi lama ke seluruh bangunan bekas rumah sakit umum Majene sampai sekarang. Museum Mandar mempunyai koleksi sejumlah 1.304 buah, meliputi koleksi geologi, geografi, biologi, etnografi, arkeologi, sejarah, numismatik, heraldik, filologi, keramik, senirupa, dan teknologi.
            Rumah Bacaan  Imanggeliwu adalah sebuah tempat/wadah yang didirikan dan dikelola baik oleh salah seorang tokoh  masyarakat yang didukung oleh pemerintah setempat dalam rangka penyediaan akses layanan bahan bacaan bagi masyarakat sekitar sebagai salah satu sarana utama dalam perwujudan konsep pembelajaran sepanjang hayat untuk mendukung peningkatan kualitas hidup masyarakat sekitar.
            Pada kesempatan kali ini saya akan menyajikan laporan berdasarkan hasil kunjungan ke Museum Mandar dan Taman Baca Imanggeliwu yang sudah saya lakukan.



B. Tujuan Kegiatan
Menambah wawasan mahasiswa baik itu dari segi ilmiah dan non ilmiah melalui kunjungan langsung ke lapangan sebagai bentuk apresiasi dalam pembangunan dan perkembangan dunia pendidikan.



BAB II
LAPORAN KEGIATAN
A. Museum Mandar
Museum Daerah Mandar didirikan berdasarkan salah satu keputusan Seminar Kebudayaan Mandar di Majene pada 2 Agustus 1984. Usul pendirian Museum Mandar disambut baik oleh Pemda Tingkat II Kabupaten Majene dengan menunjuk bekas rumah kediaman Bupati Kepala Daerah Tingkat II Kabupaten Majene yang sementara ditempati oleh Pembantu Gubernur Wilayah I Mandar. Didirikan juga Yayasan Museum Mandar oleh beberapa tokoh masyarakat dengan tujuan meningkatkan pembangunan dalam bidang pelestarian benda-benda budaya. Pada 1989 status hukum Museum Mandar Majene dialihkan dari status swasta (yayasan) menjadi Museum Daerah. Diputuskan pula pemindahan lokasi museum dari lokasi lama ke seluruh bangunan bekas rumah sakit umum Majene sampai sekarang. Museum Mandar mempunyai koleksi sejumlah 1.304 buah, meliputi koleksi geologi, geografi, biologi, etnografi, arkeologi, sejarah, numismatik, heraldik, filologi, keramik, senirupa, dan teknologi.
            Pada Laporan kali ini saya mengkaji atau membahas tentang peninggalan-peninggalan masyarakat mandar zaman dahulu terkait bidang atau ruang lingkup teknologi.
Teknologi adalah keseluruhan sarana untuk menyediakan barang-barang yang diperlukan bagi kelangsungan dan kenyamanan hidup manusia. Penggunaan teknologi oleh manusia diawali dengan pengubahan sumber daya alam menjadi alat-alat sederhana. Penemuan prasejarah tentang kemampuan mengendalikan api telah menaikkan ketersediaan sumber-sumber pangan, sedangkan penciptaan roda telah membantu manusia dalam beperjalanan dan mengendalikan lingkungan mereka. Perkembangan teknologi terbaru, termasuk di antaranya mesin cetaktelepon, dan Internet, telah memperkecil hambatan fisik terhadap komunikasi dan memungkinkan manusia untuk berinteraksi secara bebas dalam skala global. Tetapi, tidak semua teknologi digunakan untuk tujuan damai; pengembangan senjata penghancur yang semakin hebat telah berlangsung sepanjang sejarah, dari pentungan sampai senjata nuklir.
Teknologi telah mempengaruhi masyarakat dan sekelilingnya dalam banyak cara. Di banyak kelompok masyarakat, teknologi telah membantu memperbaiki ekonomi (termasuk ekonomi global masa kini) dan telah memungkinkan bertambahnya kaum senggang. Banyak proses teknologi menghasilkan produk sampingan yang tidak dikehendaki, yang disebut pencemar, dan menguras sumber daya alam, merugikan, dan merusak Bumi dan lingkungannya. Berbagai macam penerapan teknologi telah memengaruhi nilai suatu masyarakat, dan teknologi baru seringkali mencuatkan pertanyaan-pertanyaan etika baru. Sebagai contoh, meluasnya gagasan tentang efisiensi dalam konteks produktivitas manusia, suatu istilah yang pada awalnynya hanya menyangkut permesinan, contoh lainnya adalah tantangan norma-norma tradisional.


Description: E:\Tugas\s2\wsb\IMG_20180503_160257.jpg

Perkembangan teknologi yang ada tidak hanya merambat didunia luar saja, namun tanpa kita sadari bahwa masyarakat mandar zaman dahulu juga merasakan dan atau mengikuti perkembangan zaman bersamaan dengan perkembangan teknologinya. Berdasarkan hasil kunjungan ke Museum Mandar, ada banyak peninggalan-peninggalan yang membuktikan bahwa di tanah mandar dahulu bersama dengan masyrakat mandar turut berperan dalam perkembangan teknologi atau menjadi pengguna atau penikmat dari perkembangan teknologi. Beberapa peninggalan-peninggalan diantaranya akan saya cantumkan sebagai berikut :
1.      Text Box: Gambar disamping merupakan salah satu peniggalan benda-benda bersejarah yang merupakan  hasil dari perkembangan teknologi yang ada ditanah Mandar pada zaman itu, digunakan sebagai senjata perang atau berburu.Alat perburuan/perang

2.     





Description: E:\Tugas\s2\wsb\IMG_20180503_160324.jpg
Description: E:\Tugas\s2\wsb\IMG_20180503_155128_HDR.jpg


Perkakas Dapur/ Alat-alat Rumah Tangga





Description: E:\Tugas\s2\wsb\IMG_20180503_160108.jpg,Description: E:\Tugas\s2\wsb\IMG_20180503_155246_HDR.jpg
Description: E:\Tugas\s2\wsb\IMG_20180503_155508.jpg



3.     


Description: E:\Tugas\s2\wsb\IMG_20180503_155310_HDR.jpg

Mata Pencaharian
Description: E:\Tugas\s2\wsb\IMG_20180503_160242.jpg


Description: E:\Tugas\s2\wsb\IMG_20180503_160144.jpg

 
4.     





Description: E:\Tugas\s2\wsb\IMG_20180503_160811.jpg
Description: E:\Tugas\s2\wsb\IMG_20180503_161007.jpg


Tempat Tinggal /Sarana Umum

Berikut beberapa gambar peninggalan masyarakat mandar zaman dahulu yang dapat saya sertakan sebagai bukti dari bahwa dahulu masyarakat turut berperan dalam perkembangan teknologi yang ada, baik itu sebagai pengguna teknologi atau pengembang teknologi.

B. Rumah Baca Imanggeliwu

Seiring perkembangan zaman, dunia modern mulai merajalela kehidupan masyarakat terutama dalam kehidupan sehari-hari. Perkembangan zaman dalam rana kemodernan ini tak terlalu berdampak baik bagi kehidupan masyarakat pada umumnya. Beberapa dampak buruk diantaranya adalah menurunnya kesadaran literasi dalam jiwa masyarakat. Ini disebabkan oleh tidak mampunya seseorang memilah sesuatu yang berkembang dalam lingkungannya secara baik dan benar. Walau demikian ada juga sebagian masyarakat yang tetap sadar akan pentingnya menanamkan semangat literasi pada diri sendiri dan orang lain.

Kebiasaan dalam masyarakat lambat laun akan berubah, ia menyesuaikan diri dengan perubahan lingkungannya yang mana dipengaruhi oleh modernisasi. Namun kebiasaan-kebiasaan dalam masyarakat tidak  akan mengalami perubahan secara signifikan apabila memiliki akar budaya yang kuat. Hal inilah yang mendasari atau menggerakkan hati seseorang untuk berjuang menyelamatkan budaya dalam lingkungannya.

Salah seorang tokoh masyarakat di desa Teppo ini menjadikan literasi sebagai jalan utama untuk tetap mempertahankan suatu budaya dalam lingkungannya secara khusus maupun secara luas, dengan demikian beliau memutuskan untuk membuat suatu  lapak baca yang disediakan untuk masyarakat sekitar terutamanya. Lapak baca ini dikenal dengan nama “Rumah Baca Imanggeliwu”
Rumah Bacaan  Imanggeliwu adalah sebuah tempat/wadah yang didirikan dan dikelola baik oleh salah seorang tokoh  masyarakat yang didukung oleh pemerintah setempat dalam rangka penyediaan akses layanan bahan bacaan bagi masyarakat sekitar sebagai salah satu sarana utama dalam perwujudan konsep pembelajaran sepanjang hayat untuk mendukung peningkatan kualitas hidup masyarakat sekitar.





Description: E:\Tugas\s2\wsb\New folder\IMG_20180505_162750.jpg
Description: E:\Tugas\s2\wsb\New folder\IMG_20180505_161655.jpg


Penyediaan buku di Rumah Baca Imanggeliwu ini sangat beragam, diantaranya buku mengenai tentang teknologi, budaya, dan sains. Beberapa buku yang sempat saya dokumentasikan adalah sebagai berikut.


C. Nilai-Nilai Yang Dikaji
1. Banyak hal baru yang dapat kita pelajari dari kunjungan tempat wisata seperti Museum Mandar, terutama kita dapat mengetahui bagaimana sejarah pendirian museum ini dan sejarah-sejarah perkembangan teknologi di Mandar pada zaman dahulu.
2. Pentingnya menanamkan semangat literasi dalam diri kita dan orang lain dengan mewujudkan kepentingan bersama yaitu menjaga budaya-budaya dilingkungan kita. Salah satu media perwujudannya seperti membuat lapak baca guna menjaga rusaknya kebudayaan akibat modernisasi yang tak tersaring.



BAB III
PENUTUP
A.    Kesimpulan

Perkembangan teknologi yang ada tidak hanya merambat didunia luar saja, namun tanpa kita sadari bahwa masyarakat mandar zaman dahulu juga merasakan dan atau mengikuti perkembangan zaman bersamaan dengan perkembangan teknologinya. Berdasarkan hasil kunjungan ke Museum Mandar, ada banyak peninggalan-peninggalan yang membuktikan bahwa di tanah mandar dahulu bersama dengan masyrakat mandar turut berperan dalam perkembangan teknologi atau menjadi pengguna atau penikmat dari perkembangan teknologi.

Perwujudan seseorang dalam menanamkan semangat literasi dalam lingkungannya adalah dengan membuat lapak baca berupa rumah baca. Rumah baca ini dikenal dengan sebutan Rumah Baca Imanggeliwu. Rumah Bacaan  Imanggeliwu adalah sebuah tempat/wadah yang didirikan dan dikelola baik oleh salah seorang tokoh  masyarakat yang didukung oleh pemerintah setempat dalam rangka penyediaan akses layanan bahan bacaan bagi masyarakat sekitar sebagai salah satu sarana utama dalam perwujudan konsep pembelajaran sepanjang hayat untuk mendukung peningkatan kualitas hidup masyarakat sekitar.

B.     Saran
Seiring perkembangan zaman ada hal-hal yang tentu saja berdampak positif bagi kehidupan namun ada juga yang berdampak negatif. Namun dampak negatif ini tidak akan merambah kedalam kehidupan masyrakat jika mampu di antisipasi. Salah satu cara efektif dalam pengantisipasian ini adalah dengan senantiasa menanamkan semangat literasi dalam diri maupun orang lain. Saran saya sebagai penulis adalah kita harus selalu sadar dan terbuka terhadap perkembangan zaman yang mampu membawa kehidupan kita ke dalam rana yang lebih baik namun kita  tak pernah lupa untuk tetap menjaga dan melestarikan budaya-budaya yang ada dalam lingkungan kita sejak lama.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar