IT'S ABOUT KNOWLEDGE

Selamat Mengcopas, Jangan lupa sertakan sumber gan :v agar kita semua bahagia

Rabu, 09 Oktober 2019

Makalah Pendidikan Moral Pancasila



MAKALAH PEGANTAR PENDIDIKAN
(Pendidikan Moral Pancasila)







Disusun Oleh Fisika B 2017

-            Afifah Rahman
-            Ema
-            Hasniati
-            Hesron Y
-            Husniada
-            Nursiah
-            Muh. Nurkhalis Agriawan

Program Studi Pendidikan Fisika
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Universitas Sulawesi Barat
2018

KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat, taufiq dan hidayahNya kepada kami yang telah menyelesaikan tugas ini. Tugas ini merupakan kajian  tentang “ Pendidikan Moral Pancasila” Secara khusus tugas ini disusun sedemikian rupa
Dalam penyusunan tugas ini tidak sedikit hambatan yang kami hadapi. Namun, kami menyadari bahwa kelancaran dalam penyelesaian tugas ini tidak lain berkat bantuan, dorongan dan bimbingan orang tua dan teman-teman, sehingga kendala-kendala yang kami hadapi teratasi. Oleh karena itu kami mengucapkan terimakasih kepada:
  1. Bapak dosen yang telah memberikan tugas dan petunjuk kepada kami, sehingga kami termotivasi dalam penyelesaiannya.
  2. Teman yang turut membantu, membimbing kami dalam mengatasi berbagai kesulitan sehingga tugas ini bisa selesai.
Kami sadar bahwa dalam pembuatan tugas ini terdapat banyak kekurangan. Kami sangat mengharapkan kritik dan saran dari para pembaca guna meningkatkan kualitas pembuatan yang selanjutnya. Harapan kami, rampungan tugas ini dapat memberikan manfaat kepada pembaca khususnya dalam mata kuliah Pengantar Pendidikan.
Majene,  29 November 2018


Penulis


BAB I
PENDAHULUAN
A.             Latar Belakang
Pancasila merupakan rangkaian kesatuan dan kebulatan yang tidak terpisahkan karena setiap sila dalam pancasila mengandung empat sila lainnya dan kedudukan dari masing-masing sila tersebut tidak dapat ditukar tempatnya atau dipindah-pindahkan. Hal ini sesuai dengan susunan sila yang bersifat sistematis-hierarkis, yang berarti bahwa kelima sila pancasila itu menunjukkan suatu rangkaian urutan-urutan yang bertingkat-tingkat, dimana tiap-tiap sila mempunyai tempatnya sendiri di dalam rangkaian susunan kesatuan itu sehingga tidak dapat dipindahkan.
Bagi bangsa Indonesia hakikat yang sesungguhnya dari pancasila adalah sebagai pandangan hidup bangsa dan sebagai dasar negara. Kedua pengertian tersebut sudah selayaknya kita fahami akan hakikatnya
Pancasila sebagai ideologi bangsa Indonesia menjadi pilar yang penting dalam kehidupan pemerintah dan masyarakatnya. Pilar-pilar itu tercermin dalam tiap-tiap sila Pancasila.
Pancasila dapat diperuntukkan kepada negara, masyarakat dan pribadi bangsa Indonesia. Dengan perkataan lain pancasila itu sebagai norma hukum dasar negara Republik Indonesia, sebagai social ethics bangsa Indonesia dan sebagai pegangan moral rakyat atau negara Republik Indonesia.
Di jaman yang penuh dengan persaingan ini makna Pancasila seolah-olah terlupakan oleh sebagian besar masyarakat Indonesia. Padahal sejarah perumusannya melalui proses yang sangat panjang oleh para pendiri negara ini. Pengorbanan tersebut akan sia-sia apabila kita tidak menjalankan amanat para pendiri negara yaitu pancasila yang termaktub dalam pembukaan UUD 1945 alenia ke-4.
Penerapan atau implementasi sila-sila dalam Pancasila merupakan hal yang wajib dilakukan bagi tiap-tiap warga negara.

Dari gambaran di atas, penyusun ingin mengangkat mengenai pendidikan moral dan implementasi pancasila sebagai tema dalam penyusunan makalah yang berjudul, “Pendidikan Moral Pancasila”.

B.     Rumusan Masalah
1.      Apa hakekat dari Pendidikan,Moral dan Pancasila
2.      Bagaimana peranan pancasila dalam pendidikan di Indonesia?
3.      Nilai – nilai apa sajakah yang terdapat dalam Pancasila?
4.      Bagaimana implementasi nilai – nilai Pancasila dalam kehidupan berbangsa dan bernegara?

C.    Tujuan Penulisan
Tujuan dari penulisan makalah ini adalah guna memenuhi tugas mata kuliah Pengantar Pendidikan, selain itu dengan penyusunan makalah ini juga merupakan sebagai suatu cara untuk meningkatkan wawasan pemahaman penyusun pada khususnya dan pembaca pada umumnya mengenai bagaimana hakekat dari pendidikan, moral, dan pancasila, bagaimana peranan pancasila dalam pendidikan di Indonesia, nilai-nilai apa yang terdapat dalam pancasila dan bagaimana implementasi nilai-nilai pancasila dalam berbagai aspek kehidupan.



BAB II
PPEMBAHASAN

A.     Pengertian Pendidikan, Moral, dan Pancasila.

Pendidikan adalah pembelajaran pengetahuanketerampilan, dan kebiasaan sekelompok orang yang diturunkan dari satu generasi ke generasi berikutnya melalui pengajaran, pelatihan, atau penelitian. Pendidikan sering terjadi di bawah bimbingan orang lain, tetapi juga memungkinkan secara otodidak. ( Dewey, John (1916/1944). Democracy and Education. The Free Press. hlm. 1–4).
Etimologi kata pendidikan itu sendiri berasal dari bahasa Latin yaitu ducare, berarti “menuntun, mengarahkan, atau memimpin” dan awalan e, berarti “keluar”. Jadi, pendidikan berarti kegiatan “menuntun ke luar”. Setiap pengalaman yang memiliki efek formatif pada cara orang berpikir, merasa, atau tindakan dapat dianggap pendidikan. Pendidikan umumnya dibagi menjadi tahap seperti prasekolah, sekolah dasar, sekolah menengah dan kemudian perguruan tinggi, universitas atau magan
Moral (Bahasa Latin Moralitas) adalah istilah manusia menyebut ke manusia atau orang lainnya dalam tindakan yang memiliki nilai positif. Manusia yang tidak memiliki moral disebut amoral artinya dia tidak bermoral dan tidak memiliki nilai positif di mata manusia lainnya. Sehingga moral adalah hal mutlak yang harus dimiliki oleh manusia. Moral secara ekplisit adalah hal-hal yang berhubungan dengan proses sosialisasi individu tanpa moral manusia tidak bisa melakukan proses sosialisasi. Moral dalam zaman sekarang memiliki nilai implisit karena banyak orang yang memiliki moral atau sikap amoral itu dari sudut pandang yang sempit. Moral itu sifat dasar yang diajarkan di sekolah-sekolah dan manusia harus memiliki moral jika ia ingin dihormati oleh sesamanya. Moral adalah nilai ke-absolutan dalam kehidupan bermasyarakat secara utuh. Penilaian terhadap moral diukur dari kebudayaan masyarakat setempat.Moral adalah perbuatan/tingkah laku/ucapan seseorang dalam ber interaksi dengan manusia. apabila yang dilakukan seseorang itu sesuai dengan nilai rasa yang berlaku di masyarakat tersebut dan dapat diterima serta menyenangkan lingkungan masyarakatnya, maka orang itu dinilai memiliki moral yang baik, begitu juga sebaliknya.Moral adalah produk dari budaya dan Agama. Setiap budaya memiliki standar moral yang berbeda-beda sesuai dengan sistem nilai yang berlaku dan telah terbangun sejak lama.
Pancasila adalah ideologi dasar bagi negara Indonesia. Nama ini terdiri dari dua kata dari Sanskertapañca berarti lima dan śīla berarti prinsip atau asas. Pancasila merupakan rumusan dan pedoman kehidupan berbangsa dan bernegara bagi seluruh rakyat Indonesia.
Lima sendi utama penyusun Pancasila adalah Ketuhanan Yang Maha Esa, kemanusiaan yang adil dan beradab, persatuan Indonesia, kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan, dan keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia, dan tercantum pada paragraf ke-4 Preambule (Pembukaan) Undang-undang Dasar 1945.
Meskipun terjadi perubahan kandungan dan urutan lima sila Pancasila yang berlangsung dalam beberapa tahap selama masa perumusan Pancasila pada tahun 1945, tanggal 1 Juni diperingati sebagai hari lahirnya Pancasila.

B.     Peran Pancasila dalam Pendidikan di Indonesia

Pendidikan pada hakikatnya adalah usaha sadar untuk mengembangkan kepribadian dan kemampuan/keahlian dalam kesatuan organis harmonis dinamis, didalam dan diluar sekolah dan berlangsung seumur hidup. Oleh karena itu pengembangan pendidikan haruslah berorientasi kepada dua tujuan, yakni untuk pembinaan moral dan intelektual. Moral tanpa intelektual akan tidak berdaya. Intelektual tanpa moral akan berbahaya, karena seseorang dapat menggunakan kepandaiannya itu untuk kepentingannya sendiri dan merugikan orang lain. Selain itu pendidikan juga suatu proses secara sadar dan terencana untuk membelajarkan peserta didik dan masyarakat dalam rangka membangun watak dan peradapan manusia yang bermartabat. Ialah manusia – manusia yang beriman dan brtaqwa kepada Tuhan Yang Maha kemanusiaan, menghargai sesama, santun dan tenggang rasa, toleransi dan mengembangkan kebersamaan dan keberagaman, membamgun kedisiplinan dan kemandirian, sesuai dengan nilai – nilai pancasila. Oleh karena itu proses dan isi pembelajaran hendaknya dirancang secara cermat sesuai dengan tujuan pendidikan. Pada giliran selanjutnya akan menjadi potensi bagi proses pembelajaran yang berkualitas..
Pendidikan adalah investasi jangka panjang, pendidikan adalah tanggung jawab bersama. Setiap program yang dicanangkan oleh pemerintahan tentunya harus sesuai dengan peraturan yang berlaku di Negara ini, sudah pasti yaitu pancasila yang merupakan sumber dari segala sumber hukum. Sehingga proses pelaksanaannya harus disesuaikan dengan pancasila.

1.      Sila Ketuhanan Yang Maha Esa

Berdasarkan filsafat pancasila bahwa pancasila sila ke-1 peranannya yaitu sebagai basis kemanusiaan/penjelmaan dari sila ke-2, 3, 4, dan 5. Yang memiliki makna ketuhanan yang berkemanusiaan yang membangun, memelihara dan mengembangkan persatuan Indonesia yang berkerakyatan dan berkeadailan.
Peranan sila pertama dengan dunia pendidikan sangat erat kaitannya. Dalam kegiatan belajar-mengajar siswa akan diajarkan berbagai macam ilmu mulai dari penjaskes, PKN (pancasila dan Kewarganegaraan), kesenian, biologi, fisika dan lainnya salah satunya agama.Dalam pendidikan agama akan dibahas lebih dalam lagi mengenai ajaran agama tentunya sesuai dengan agama yang dianut oleh masing-masing siswa.
Peran pendidikan sangat penting karena sebagai sarana dalam mengembangkan potensi dari setiap warga Negara. Oleh karena itu, pemerintah Indonesia mengadakan program wajib belajar 12 tahun bagi warganya, yang tentunya tujuan dari kegiatan ini yaitu menghasilkan sumber daya manusia yang berkualitas sehingga dapat mengangkat derajat bangsa Indonesia menjadi lebih tinggi. Peran dari bidang pendidikan adalah menyiapkan sumber daya manusia yang berkualitas serta menjadikan siswanya memiliki akhlak yang baik.


2.      Sila Kemanusiaan Yang Adil Dan Beradab

Pendidikan memainkan peranan penting dalam pengembangan kemampuan dan pembentukan karakter yang menjadi landasan utama bagi terciptanya manusia yang mampu hidup dalam zaman yang selalu berubah. Sistem pendidikan nasional harus dapat memberi pendidikan dasar bagi setiap warga negara Republik Indonesia, agar masing-masing memperoleh sekurang-kurangnya pengetahuan dan kemampuan dasar, yang meliputi kemampuan membaca, menulis dan berhitung serta menggunakan bahasa Indonesia, yang diperlukan oleh setiap warga negara untuk dapat berperanserta dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.
Maka diharapkan Setiap warga negara mengetahui hak dan kewajiban pokoknya sebagai warga negara serta memiliki kemampuan untuk dapat memenuhi kebutuhan diri sendiri, ikut serta dalam upaya memenuhi kebutuhan masyarakat, dan memperkuat persatuan dan kesatuan serta upaya pembelaan negara. Pengetahuan dan kemampuan ini harus dapat diperoleh dari sistem pendidikan nasional. Hal ini dimaksudkan untuk memberi makna pada amanat Undang-Undang Dasar 1945, BAB XIII, Pasal 31 ayat (1) yang menyatakan, bahwa "Tiap-tiap warga negara berhak mendapat pengajaran".
Pembelajaran pancasila di sekolah dasar menjadi sangat penting, karena mengingat pancasila menrupakan jiwa dari seluruh rakyat Indonesia. Hal ini mengandung makna bahwa di dalam pancasila mengandung jiwa yang luhur, nilai-nilai yang luhur dan sarat dengan ajaran moralitas.
Pembelajaran di sekolah dapat memberikan informasi bagaimana melaksanakan kewajiban dan Hak-hak yang dimiliki sesuai dengan koridor yang seharusnya. Manusia itu dilahirkan mempunyai hak yang tidak dapat dirampas dan dihilangkan. Hak-hak itu harus dihormati oleh siapapun. Golongan manusia yang berkuasa tidaklah diperkenankan memaksakan kehendaknya yang bertentangan dengan hak seseorang.



3.      Sila Persatuan Indonesia
Nilai yang terkandung dalam sila Persatuan Indonesia tidak dapat dipisahkan dengan keempat sila lainnya karena seluruh sila merupakan suatu kesatuan yang bersifat sistematis. Sila Persatuan Indonesia didasari dan dijiwai oleh sila Ketuhanan Yang Maha Esa dan Kemanusian Yang Adil dan Beradab serta mendasari dan dijiwai sila Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan Perwakilan dan Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia.
Persatuan dalam sila ketiga ini meliputi makna persatuan dan kesatuan dalam arti idiologis, ekonomi, politik, sosial budaya dan keamanan. Nilai persatuan ini dikembangakan dari pengalaman sejarah bangsa Indonesia yang senasib. Nilai persatuan itu didorong untuk mencapai kehidupan kebangsaan yang bebas dalam wadah negara yang merdeka dan berdaulat. Perwujudan Persatuan Indonesia adalah manifestasi paham kebangsaan yang memberi tempat bagi keberagaman budaya atau etnis yang bukannya ditunjukkan untuk perpecahan namun semakin eratnya persatuan, solidaritas tinggi, serta rasa bangga
Kita ketahui bersama bahwa Negara Indonesia adalah Negara yang sedang berkembang. Dibutuhkan sumber daya masyarakat yang bagus untuk membuat Indonesia menjadi semakin berkembang. Dibutuhkan pula persatuan yang erat antar sesama warganegara. Dengan adanya pendidikan maka dapat dijadikan sarana untuk meningkatkan persatuan dengan pola pikir pancasila yang selalu diterapkan dilingkungan pendidikan.

4.      Sila Kerakyatan Yang Dipimpin Oleh Hikmat Kebijaksanaan Dalam Permusyawaratan/Perwakilan

Seperti kita ketahui bersama Pendidikan merupakan satu aspek penting untuk membangun bangsa. Hampir semua bangsa menempatkan pembangunan pendidikan sebagai prioritas utama dalam Program Pembangunan Nasional. Sumber daya manusia yang bermutu yang merupakan Produk Pendidikan dan merupakan kunci keberhasilan suatu Negara.
Mendiknas menargetkan wajib belajar 12 tahun kepada seluruh anak Indonesia, tanpa kecuali. Berdasarkan sila keempat Pancasila : Kerakyatan Yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan :
Semua kebijakasanaan pemerintah harus berdasarkan kebutuhan rakyat. Semua kebijaksanaan yang pemerintah buat harus berdasarkan kesepakatan rakyat (yang diwakili oleh wakil rakyat di parlemen).
Program Wajib Belajar 12 Tahun merupakan program bersama antara pemerintah, swasta dan lembaga-lembaga sosial serta masyarakat. Upaya-upaya untuk menggerakkan semua komponen bangsa melalui gerakan nasional dengan pendekatan budaya, sosial, agama, birokrasi, legal formal perlu dilakukan untuk menyadarkan mereka yang belum memahami pentingnya pendidikan dan menggalang partisipasi masyarakat untuk mensukseskan program nasional tersebut.
Sebagai masyarakat yang baik kita harus ikut berpartisipasi dan ikut serta dalam mendukung wajib belajar 12 tahun, karena program ini sangat baik untuk meningkatkan kesadaran dan tanggung jawab kita semua terhadap masa depan generasi penerus bangsa yang berkualitas serta upaya mencerdaskan kehidupan bangsa.

5.      Sila Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia

Seiring perkembangan jaman, perkembangan teknologi dan ilmu pengetahuan semakin tidak dapat dikendalikan juga. Pendidikan menjadi hal terpenting yang harus diperhatikan oleh setiap orang tua, agar anak-anak mereka menjadi anak-anak yang mampu bersaing dengan lingkungan yang ada saat ini. Tapi terkadang masalah ekonomi menjadi hambatan bagi para orang tua untuk menyekolahkan anak-anak mereka. Dalam hal ini, peran serta pemerintah sangat diperlukan. Program lain yang dijalankan pemerinta selain dari WAJAR 12 tahun adalah, pemerintah juga memberikan bantuan-bantuan lainnya dalam bidang pendidikan, seperti memberikan BOS ( Biaya Operasional Siswa ).
Hal ini diharapkan agar setiap warga negara Indonesia bisa mendapatkan pendidikan seperti yang tertera pada Undang-Undang Dasar 1945 pasal 31 ayat 1 sampai 5, yang berbunyi :
a)        “ Setiap warga Negara berhak mendapatkan pendidikan “.
b)         “ Setiap warga Negara wajib mengikuti pendidikan dasar dan pemerintah wajib membiayainya “.
c)          “ Pemerintah mengusahakan dan menyelenggarakan satu sistem pendidikan nasional “.
d)         “ Negara memprioritaskan anggaran pendidikan sekurang-jkurangnya 20% dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara dan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah “.
e)        “ Pemerintah memajukan ilmu pengetahuan dan teknologi dengan menjunjung tinggi nilai-nilai agama dan persatuan bangsa untuk kemajuan peradaban serta kesejahteraan manusia “.
Sehingga dapat disimpulkan bahwa dengan diwajibkannya Program WAJAR 9 tahun ini, semakin memperjelas mengenai peranan sila ke-5 Pancasila dalam mewujudkan salah satu tujuan negara, yaitu untuk mencerdaskan kehidupan bangsa dengan memberikan pendidikan secara layak dan adil untuk setiap warga Negara Indonesia.

C.    Pancasila Sebagai Sumber Nilai

1.      Pengertian nilai pancasila
Sesuatu dikatakan nilai atau berharga jika sesuatu itu memberikan manfaat, atau berguna, berfaedah. Dengan demikian nilai berarti harga, manfaat, guna, atau faedah. Nilai merupakan suatu ukuran, patokan, anggapan dan keyakinan yang menjadi panutan orang dan kelompok atau masyarakat tertentu. Sedangkan norma merupakan aturan-aturan yang disertai dengan sanksi tertentu untuk mencapai nilai-nilai.
Nilai-nilai pancasila yaitu nilai-nilai yang terkandung dalam setiap sila-sila pancasila dimana antara sila-sila tersebut saling berkaitan dan secara utuh tidak   dapat dipisahkan yang dijadikan suatu ukuran, patokan anggapan dan keyakinan yang menjadi panutan orang dan kelompok atau masyarakat bangsa indonesia.       

2.      Nilai-nilai moral dalam Pancasila
Nilai-nilai moral yang terkandung dalam pancasila pada hakikatnya merupakan kesatuan moral bangsa Indonesia. Pancasila sebagai dasar falsafah negara berarti bahwa moral bangsa telah menjadi moral negara yaitu mengikat negara sekaligus mengandung arti telah menjadi sumber tertib negara dan sumber tertib hukum serta jiwa seluruh kegiatan negara dalam segala aspek kehidupan negara.
Pancasila merupakan moral, sekaligus mengandung arti sebagai norma. Pancasila sebagai norma terdiri dari lima norma sebagai tercantum pada lima sila pancasila, yang memiliki unsur-unsur bersama, sehinggga dapat diterima oleh seluruh rakyat indonesia. Pancasila sebagai moral pengikat seluruh bangsa Indonesia bahkan sebenarnya seluruh umat manusia karena nilai-nilai moral yang terkandung di dalam pancasila bersifat universal.

C.     Implementasi Pendidikan Moral Pancasila 
Implementasi pancasila sebagai paradigma kehidupan sehari-hari baik itu di lingkungan sekolah, kampus dan lingkungan masyarakat tidak jauh berbeda dengan kehidupan tatanan Negara. Jadi ketiga lingkungan tersebut juga harus memerlukan tatanan pembangunan seperti tatanan Negara yaitu politik, ekonomi, budaya, hukum dan antar umat beragama.
Untuk mencapai tujuan dalam hidup bermasyarakat, berbangsa dan bernegara maka sebagai makhluk pribadi sendiri dan sebagai makhluk Tuhan Yang Maha Esa. Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK) pada hakikatnya merupakan suatu hasil kreativitas rohani manusia.
Unsur jiwa manusia meliputi aspek akal, rasa,dan kehendak. Sebagai masyarakat atau mahasiswa yang mempunyai rasa intelektual yang besar kita dapat memanfaatkan fasilitas yang ada untuk mencapai tujuan bersama.
Pembangunan yang merupakan realisasi praksis dalam kehidupan untuk mencapai tujuan seluruh masyarakat harus mendasarkan pada hakikat manusia sebagai subyek pelaksana sekaligus tujuan pembangunan. Oleh karena itu hakikat manusia merupakan sumber nilai bagi pembangunan pengembangan lingkungan itu sendiri.
1.      Implementasi nilai-nilai pancasila dalam kehidupan bangsa
Dalam perwujudan implementasi nilai-nilai Pancasila dalam membangun karakter bangsa memang belum menunjukkan jalan yang lurus bukan dalam artian keabsahan substansialnya, namun dalam konteks implementasinya yang secara mendasar. Pada hakikatmya implementasi nilai nilai Pancasila dalam kehidupam bermasyarakat secara menyeluruh merupakan sebuah realisasi praksis untuk mencapai tujuan bangsa. Sebagaimana berikut penjelasannya:
a)      Dalam bidang Politik
Pembangunan serta pengembangan dalam bidang politik haruslah berdasarkan pada dasar ontologis manusia. Hal tersbut berdasarkan kenyataan objektif bahwa manusia merupakan subjek negara, oleh karenanya kehidupan politik harus sungguh-sungguh merealisasikan tujuan demi menjunjung tinggi harkat dan martabat manusia. Pengembangan politik negara haruslah berdasarkan pada moralitas seperti yang tercantum di dalam sila-sila Pancasila dan maknanya, sehingga dalam praktek-praktek politik paham yang menghalalkan segala cara haruslah ditiadakan segera.
b)      Dalam bidang Ekonomi
Di dalam ilmu ekonomi terdapat sebuah istilah siapa yang kuat maka ialah yang akan menang, sehingga umumnya dalam pengembangan ekonomi selalunya mengarah pada persaingan bebas. Dan sangat jarang yang mementingkan moralitas kemanusiaan. Hal tersebut tentunya sangat tidak sesuai dengan ciri-ciri demokrasi Pancasila yang lebih mengarah pada ekonomi kerakyatan, yakni perekonomian yang manusiawi yang berdasarkan pada tujuan guna mensejahterakan rakyat secara luas (Mubyarto,1999).
Pengembangan dalam segi ekonomi bukan hanya untuk  mengejar pertumbuhan belaka namun juga demi kemanusiaan juga kesejahteraan masyarakat secara menyeluruh. Maka dari itu  sistem perekonomian di Indonesia berdasarkan pada asas ekonomi kekeluargaan untuk seluruh bangsa.
c)      Dalam bidang Sosial dan Budaya
Dalam membangun maupun mengembangkan aspek sosial budaya di masyarakat hendaknya berdasarkan pada  sistem nilai. Sebuah sistem yang memiliki kesesuaian dengan nilai-nilai luhur budaya yang telah dimiliki oleh masyarakat. Sebab fungsi kebudayaan bagi masyarakat, terutama dalam rangka guna melakukan reformasi di segala bidang. Dengan adanya stagnansi nilai sosial budaya yang ada di masyarakat, sehingga tak jarang timbul berbagai macam konflik sosial yang dapat menimbulkan dampak ketimpangan sosial di masyarakat secara luas.
Sehingga sangat dibutuhkan peran akhlak dalam pembentukan karakter bangsa  supaya menjadi bangsa yang memiliki karakter Pancasila. Karenanya sebagai cara melestarikan budaya harus mengangkat nilai-nilai budaya yang dimiliki bangsa Indonesia Yakni nilai-nilai Pancasila itu sendiri. Yang bersumber pada harkat dan martabat manusia sebagai makhluk yang berbudaya.
d)     Dalam bidang Pertahanan dan Keamanan
Pada hakikatnya sebuah negara merupakan kumpulan suatu masyarakat hukum. Demi tegaknya hak dan kewajiban warga negara maka sangat dibutuhkan adanya peraturan perundang-undangan negara, guna mengatur ketertiban maupun keteraturan warga serta sebagai landasan hukum persamaan kedudukan warga negara.
2.      Implementasi nilai-nilai pancasila dalam Masyarakat
Nilai-nilai dasar Pancasila telah diterima dan diterapakan dalam berbagai sendi kehidupan masyarakat yang majemuk. Oleh karenanya nila-nilai tersebut perlu dikembangkan serta disampaikan melalui pendidikan serta diterapkan secara langsung dalam kehidupan. Berikut penjelasannya mengenai Penerapan Pancasila dalam Kehidupan :
a)      Ketuhanan Yang Maha Esa
Pengakuan tentang adanya hakikat ketuhanan tersebut dapat diterapakan melalui sikap-sikap berikut:
1)        Percaya dan takwa terhadap adanya Tuhan Yang Maha Esa sesuai kepercayaan dan juga keyakinan yang timbul dari dalam hati.
2)        Saling menghormati antar sesama umat beragama dalam melaksanakan keyakinan masing-masing demi terciptanya kerukunan antar umat beragama dalam upaya menjaga keutuhan NKRI.
3)        Saling tolong-menolong dalam kehidupan beragama agar tercipta kehidupan yang rukun dan damai.
4)        Peran akhlak dalam pembentukan karakter bangsa karena didorong adanya sebuah keyakinan dalam beragama yang dilindungi oleh negara
b)      Kemanusiaan Yang Adil Dan Beradab
Penerapan makna kemanusiaan yang adil dan beradab dapat diterapkan melalui beberapa sikap berikut:
1)        Mengakui persamaan derajat serta hak dan kewajiban warga negara
2)        Saling mengasihi antar sesama warga negara demi menciptakan kehidupan yang harmonis
3)        Memiliki sikap saling tenggang rasa diantara sesama manusia
4)        Tidak bertindak maupun berperilaku sewenang-wenang dan menghindari terjadinya pelanggaran hak warga negara
5)        Menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan
6)        Saling menghargai dan mampu bekerja sama meski memiliki perbedaan


c)      Persatuan Indonesia
1)        Menempatkan persatuan dan kesatuan serta kepentingan bangsa diatas kepentingan golongan dan tidak bertindak egois
2)        Rela berkorban untuk bangsa dan negara
3)        Menjaga kemajemukan bangsa dengan tidak memicu keributan maupun konflik yang tidak bermanfaat
4)        Menjunjung tinggi semboyan Bhinneka Tunggal Ika dalam kehidupan sehari-hari dengan tidak mengkotak-kotakan golongan suku maupun agama
5)        Mencintai bangsa dan negara dengan meminimalkan penyebab lunturnya Bhinneka Tunggal Ika
d)     Kerakyatan yang dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan Perwakilan
Beberapa hal yang dapat diterapkan sejalan dengan makna kedaulatan rakyat, sebagaimana berikut:
1)        Adanya sistem mayoritas
2)        Tidak memakskan kehendak pribadi
3)        Setiap keputusan yang menyangkut kehidupan masyarakat luas selalu diambil melalui musyawarah bersamam
4)        Melaksanakan setiap keputusan yang diambil dari hasil musyawaah bersama
5)        Mempertanggungjawabkan setiap keputusan yang diambil dalam musyawarah secara moral kepada Tuhan Yng Maha esa
e)      Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia
Penerapan keadila sosial bagiseluruh rakyat Indonesia pada hakikatnya dapat dilakukan sebagaimana berikut:
1)        Menerapakan rasa kekeluargaan serta gotong royong dalam kehidupan bermasyarakat
2)        Menjaga keseimbangan antara hak maupun kewajiban dalam kehidupan sosial dengan melaksanakan kewaiban sebagai bagian masyarakat dalam menjaga keamanan lingkungan
3)        Bersikap adil dengan tidak memaksakan pendapat dan tidak menang sendiri atau egois
4)        Bersikap adil dengan memantu orang lain yang sedang mengalami kesusahan
5)        Menjauhi sikap merampas hak orang lain yang dapat menjadi salah satu faktor penyebab konflik sosial.
6)        Belajar berbagi agar tercipta keadilan mulai dari dalam diri sendiri
3.      Implementasi nilai- nilai Pancasila dalam lingkungan kampus
a)      Ketuhanan yang Maha Esa
1)      Di dalam kampus fise jam – jam untuk kuliah sudah diatur sedemikian rupa sehingga, jam kuliah tidak mengganggu jam untuk beribadah.
2)      Setiap mahasiswa baru yang beragama Islam diwajibkan mengikuti kegiatan tutorial PAI untuk memperdalam ilmu agama.
3)      Adanya organisasi khusus yang beragama islam sebagai wadah bagi mahasiswa muslim untuk mengembangkan wawasan Islamiah dan wawasan dalam berorganisasi.

b)      Kemanusiaan yang adil dan beradab
Mahasiswa dalam satu kampus pasti terdiri dari berbagai macam latar belakang budaya agama, ras dan suku bangsa, tetapi dalam perbedaan itu, mereka bersatu dalam kebersamaan. Didalam lingkungan kampus tidak ada suatu pembedaan antara orang per orang, khususnya di kampus  yang dalam penerimaan mahasiswanya dibuka melalui beberapa jalur, tetapi semua diperlakukan sama. Entah itu yang masuk melalui jalur SNMPTN, Bidik Misi, Swadana, maupun jalur Kerjasama.



c)      Persatuan Indonesia
Makna persatuan hakikatnya adalah satu, yang artinya bulat tidak terpecah. Jika persatuan Indonesia dikaitkan dengan pengertian modern sekarang ini, maka disebut nasionalisme. Nasionalisme adalah perasaan satu sebagai suatu bangsa, satu dengan seluruh warga yang ada dalam masyarakat.
Contoh dalam lingkungan kampus, melalui organisasi kemahasiswaannya, mahasiswa membentuk suatu jaringan perkumpulan mahasiswa dari berbagai universitas di Indonesia. Hal tersebut merupakan salah satu bukti ada sikap dan upaya untuk memjalin rasa kebersamaan diantara para mahasiswa sebagai bagian dari pemuda Indonesia.

d)     Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijakanaan dalam Permusyawaratan/ Perwakilan
Permusyawaratan diusahakan agar dapat menghasilkan keputusan-keputusan yang diambil secara bulat. Apabila pengambilan keputusan secara bulat itu tidak bisa tercapai, baru diadakan pemungutan suara. Kebijakan ini merupakan suatu prinsip bahwa yang diputuskan itu memang bermanfaat bagi kepentingan orang banyak.
Contohnya di lingkungan kampus baik dikalangan dosen, senat, dan mahasiswa mereka menerapkan suatu kebiasaan untuk melakukan musyawarah dan diskusi bersama terkait dengan berbagai hal. Dari hal ini menunjukkan adanya penerapan sila ke-4 dalam Pancasila.

e)      Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia
Keadilan berarti adanya persamaan dan saling menghargai karya orang lain. Jadi seorang itu bertindak adil apabila orang  memberikan sesuatu orang lain sesuai dengan haknya, misalnya seseorang berhak memperoleh X, sedangkan ia menerima X, maka perbuatan itu adil.
Contohnya di lingkungan kampus setiap mahasiswa yang telah memenuhi syarat berhak untuk mengikuti ujian akhir semester dan berhak memperoleh nilai sesuai dengan kemampuannya.
BAB III
PENUTUP
A.    Kesimpulan
1.      Pendidikan moral  Pancasila  adalah suatu ilmu untuk memperbaiki  moral suatu bangsa yang mana dari definisi-definisi terkait artiannya selain sebagai bangsa yang berketuhanan, bangsa yang beradab bermoral, serta terciptanya suasana negeri yang adil sebagai nilai merupakan suatu ukuran, patokan, anggapan dan keyakinan yang menjadi panutan orang dan kelompok atau masyarakat tertentu.
2.      Pendidikan adalah investasi jangka panjang, pendidikan adalah tanggung jawab bersama. Bagaimana agar program sekolah gratis bisa efektif dan tepat sasaran untuk anak-anak miskin dan kurang mampu. Setiap program yang dicanangkan oleh pemerintahan tentunya harus sesuai dengan peraturan yang berlaku di Negara ini, sudah pasti yaitu pancasila yang merupakan sumber dari segala sumber hukum.
3.      Nilai-nilai pancasila yaitu nilai-nilai yang terkandung dalam setiap sila-sila pancasila dimana antara sila-sila tersebut saling berkaitan dan secara utuh tidak dapat dipisahkan yang dijadikan suatu ukuran, patokan anggapan dan keyakinan bagi  kelompok atau masyarakat bangsa indonesia.       
4.      Selain lingkungan masyarakat, lingkungan kampus juga merupakan wadah bagi masyarakat (dalam hal ini mahasiswa) untuk menerapkan atau merealisasikan nilai moral pancasila dalam upaya membangun persatuan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.
B.     Saran
Setelah kami menyusun makalah ini, saran yang dapat kami berikan terkait dengan Pendidikan Moral  Pancasila dalam kehidupan berbangsa dan bernegara ialah bahwasannya setiap masyarakat perlu menerapkan nilai – nilai Pancasila dalam kehidupannya baik diimplementasikan melalui lingkungan sekolah, kampus, dan masyarakat. Dan dalam perealisasiannya tidak hanya secara teoritis saja tetapi dapat benar – benar dilaksanakan. 
DAFTAR PUSTAKA


Guruppkn. 2016. 26 Penerapan Pancasila dalam kehidupan bermasyarakat. https://guruppkn.com/penerapan-pancasila-dalam-kehidupan. Diakses pada 23 November 2018
Guruppkn. 2016. Implementasi nilai-nilai pancasila. https://guruppkn.com/implementasi-nilai-nilai-pancasila. Diakses pada 23 November 2018
https://id.wikipedia.org/wiki/Moral Diakses pada 23 November 2018
https://id.wikipedia.org/wiki/Pancasila Diakses pada 23 November 2018
https://id.wikipedia.org/wiki/Pendidikan. Diakses pada 23 November 2018
Nurul.2012.Peranan pancasila dalam pendidikan .http://dhechoiriyah-nurul.blogspot.com/2012/05/peran-pancasila-dalam-pendidikan-dan.html. Diakses pada 23 November 2018
Rukiyati, dkk. 2008. Pendidikan Pancasila Buku Pegangan Kuliah. Yogyakata: UNY Press
www.scribd.com/doc/21121576/Sejarah-Lahirnya-Pancasila - Tembolok - Mirip



Tidak ada komentar:

Posting Komentar