Banyak hipotesa yang
disusun oleh para ahli untuk menjelaskan bagaimana asal mula terjadinya Sistem
Tata Surya. Cabang ilmu astronomi yang khusus mempelajari asal-muasal
terbentuknya Tata Surya adalah kosmogoni
(cosmogony). Sejak abad ke-18 sudah diusulkan teori-teori
mengenai asal-muasal Tata Surya ini.
Tidak ada yang benar dalam sebuah teori.
Namun, pengujian teori-teori tersebut dilakukan dengan membandingkannya
dengan fakta-fakta di lapangan dan temuan-temuan baru akibat perkembangan
teknologi. Di antara fakta-fakta
tersebut adalah:
•
Orbit-orbit planet yang paralel terhadap
ekuator matahari;
•
Orbit-orbit anggota Tata Surya yang
sirkular;
•
Semua planet bergerak dalam arah berlawanan
arah jarum jam sesuai dengan gerakan rotasi Matahari;
•
Planet yang juga berotasi dalam arah
berlawanan arah jarum jam (kecuali Venus dan Uranus);
•
Planet terestrial dan planet jovian yang
memiliki karakteristik fisik dan kimia yang berbeda;
•
Struktur satelit-satelit yang mengorbit
planet mirip miniatur sistem Tata Surya.
Para ahli komogoni
selalu memperhatikan hal-hal tersebut di atas untuk menguji dan menyempurnakan
teori asal-muasal pembentukkan Tata Surya.
a. Teori Hipotesa Nebula Kant dan Laplace
b.
Teori Pasang Surut
Teori ini dipelopori
oleh Jeans
dan Jefreey.
Teori ini mengatakan bahwa pada saat sebelum terbentuk Sistem Tata Surya,
kedekat suatu protobintang (bakal Matahari) melintas bintang lain yang lebih
besar (masif). Akibatnya ada sebagian
materi dari protobintang tersebut yang tertarik
karena pengaruh gaya tarik bintang yang besar tersebut. Materi
protobintang yang tertarik tersebut kemudian menjadi planet-planet, sedangkan
protobintang menjadi Matahari.
c.
Teori Planetesimal
Teori pembentukan tata surya planetesimal
ini dikemukakan oleh seorang ahli di bidang astronomi pada awal abad ke-20 asal
amerika yang bernama Forest Ray Moulton dengan temannya yang bernama Thomas C.
Chamberlain seorang ahli geologi dari universitas Chicago. Pada teori pembentukan tata surya yang dikemukakan oleh kedua orang
sarjana ini mengemukakan teori bahwa matahari terbentuk oleh massa gas yang
sangat besar, kemudian pada suatu saat ada bintang lain yang melintas dan
hampir bertabrakan dengan matahari. Pada saat posisi matahari dan bintang lain
itu berdekatan terjadi tarik menarik antara matahari dan bintang tersebut
karena kedua benda ini memiliki gaya gravitasi yang besar. Dampak dari adanya tarik menarik tersebut
berakibat pada tertariknya material-material gas yang ada pada tepian kedua
bintang ini. Material-material yang terpental baik dari bintang maupun dari matahari
tersebut kemudian menyusut dan menjadi gumpalan-gumpalan dan menjadi padat yang
ada akhirnya gumpalan-gumpalan tersebut menjadi planet.
Planet-planet yang telah terbentuk akan
bergerak mengelilingi matahari karena gravitasi yang dimiliki oleh matahari,
sehingga planet-planet tersebut memiliki lintasan tersendirri dalam
mengelilingi matahari yang disebut dengan orbit. Diantara planet-planet yang
mengitari matahari pada orbitnya tersebut salah satunya adalah planet yang kita
tempati yaitu planet bumi.
Proses yang terjadi pada teori pembentukan
tata surya planetesimal ini terjadi sekitar 3,8 miliar tahun yang lalu.
Beberapa gumpalan-gumpalan yang terbentuk ada yang berukuran besar yang menjadi
plalnet seperti planet bumi yang manusia tempati bisa pula berukuran kecil
menjadi satelit seperti satelit bumi yang bernama bulan. Istilah planetesimal
sendiri berasal dari konsep matematika yang berarti fraksi kecil dari planet,
bagi beberapa ilmuwan istilah planetisimal mengacu pada benda-benda kecil dalam
tata surya baik itu planet, satelit, asteroid, mapun komet.
d. Teori Penangkapan
Teori ini menjelaskan terbentuknya Tata Surya berawal dari adanya interaksi antara Matahari dengan protobintang (calon bintang). Gambar 3 menunjukkan proses tersebut dimana suatu massa protobintang melintasi Matahari dan sebagian materi dari protobintang tersebut tertarik oleh gravitasi Matahari kemudian membntuk planet.
e.
Teori Bintang Kembar
Teori
pembentukan tata surya bintang kembar dikemukakan
oleh seorang ahli astronomi R.A Lyttleton yang berasal dari negara Inggris pada
sekitar tahun 1930-an. Pada teori pembentukan tata surya ini dikemukakan bahwa
terdapat sepasang matahari kembar, dimana dua bintang ini saling mengelilingi
satu sama lainnya. Kemudian melintaslah bintang lain yang menabrak salah satu
bintang kembar tersebut, dari hasil tabrakan yang telah terjadi menimbulkan
salah satu dari bintang kembar tersebut menjadi pecah berkeping-keping. Pecahan yang dihasilkan oleh salah satu dari bintang kembar
tersebut akhirnya menjadi planet-planet yang mengelilingi matahari karena gaya
gravitasi yang dimiliki matahari sebagai bintang kembar yang tersisa karena
tidak bertabrakan dengan bintang lainya. Planet-planet yang terbentuk
dikarenakan pecahan salah satu bintang kembar ini mendingin dan kemudian
menjadi planet.
f.
Teori Big Bang
Teori pembentukan tata surya lainnya yaitu
teori big bang, teori ini berbeda dengan teori-teori lain tentang terbentuknya
tata surya. Pada teori ini dijelaskan bagaimana terbentuknya alam semesta ini,
dan perkiraan bagaimana pula akhir dari alam semesta ini. Teori big bang pertama kali dikemukakan oleh kosmolog asal
Belgia yang bernama Abbe Georges Lemaitre pada tahun 1920-an. Pada teori ini
dikatakatan bahwa awal dari alam semesta adalah sebuah bola api kecil yang
memiliki ukuran sangat kecil yang dianggap sebagai titik nol volume. Gumpalan kecil ini bertambah ukurannya menjadi berdiameter
mencapai 1,75 cm. Ukuran dari gumpalan kecil tersebut semakin menjadi besar
dengan sangat cepat dan tepat pada waktu 0 detik (dimulainya waktu) peristiwa
ledakan ini terjadi sekitar 15 miliyar tahun yang lalu. Pada teori pembentukan sistem
tata surya yang satu ini dijelaskan tentang awal
alam semesta terjadi. Setelah terjadi ledakan yang berasal dari gumpalan
tersebut hasilnya berupa anergi yang membentuk alam semesta. Atom hidrogen
terbentuk pada saat energi dari big bang keluar.
Atom hidrogen yang telah terbentuk meluas
makin lama makin padat dengan suhu termperatur yang mencapai jutaan derajat
celsius. Berawal dari atom hidrogen inilah asal muasal pembentuk bintang yang
ada di galaksi hingga tata surya yang kita tinggali sekarang ini. Kekuatan dari big bang ini masih terasa hingga saat ini dan
akan terus meluas hingga sampai mencapai batas tertentu dan jika sudah mencapai
batas tersebut maka akan kembali ke titik semula awal dari big bang dimulai.
2. Konfigurasi Tata Surya
Tata Surya merupakan sebuah sebuah sistem yang terdiri dari Matahari, delapan planet, planet-kerdil, komet, asteroid dan benda-benda angkasa kecil lainnya. Matahari merupakan pusat dari Tata Surya di mana anggota Tata Surya yang lain beredar mengelilingi Matahari.
Benda-benda langit
tersebut beredar mengelilingi Matahari secara konsentris pada lintasannya
masing-masing. Anggota-anggota dalam sistem Tata Surya ditunjukkan seperti
gambar .
Gambar 4. Matahari, planet, dan planet kerdil (dwarf
planet) yang menjadi anggota Tata Surya.
Besar diameter
dihitung relatif terhadap diamater Matahari sedangkan jarak tidak
diskalakan. (Sumber: Kartunnen, 2007:
132).
IAU secara umum
mengelompokkan benda angkasa yang mengeliligi Matahari menjadi tiga (Kartunnen,
2007) yaitu:
a) Planet
Sebuah benda langit
dikatakan planet jika memenuhi kriteria sebagai berikut:
1.
mengorbit Matahari
2.
bentuk fisiknyanya cenderung bulat
3.
orbitnya bersih dari keberadaan benda
angkasa lain
b)
Planet-Kerdil
Sebuah benda langit
dikatakan sebagai planet-kerdil jika: i.
mengorbit Matahari ii. bentuk fisiknya cenderung bulat iii. orbitnya
belum bersih dari keberadaan benda angkasa lain iv. bukan merupakan satelit
c)
Benda-benda Tata Surya Kecil (Small Solar System Bodies)
Seluruh benda
angkasa lain yang mengelilingi Matahari selain planet atau planet-kerdil.
Benda-benda Tata Surya Kecil tersebut di antaranya adalah komet, asteroid,
objek-objek trans-neptunian, serta benda-benda kecil lainnya.
3. Karakteristik Anggota Tata Surya
Jenis benda langit
yang termasuk ke dalam anggota Sistem Tata Surya adalah sebagai berikut.
a. Matahari
Matahari merupakan
sebuah bintang yang jaraknya paling dekat ke Bumi. Jarak rata-rata Bumi ke
Matahari adalah 150 juta Km atau 1 Satuan Astronomi. Matahari berbentuk bola
gas pijar yang tersusu atas gas Hidrohen dan gas Helium.
Matahari mempunyai
diameter 1,4 × 106 Km, suhu permukaannya mencapai 6000 °K. Matahari merupakan sumber energi utama
bagi planet Bumi yang menyebabkan berbagai proses fisis dan biologi dapat
berlangsung.
Energi yang
dipancarkan oleh Matahari dibentuk di bagian dalam matahari melalaui reaksi
inti. Energi dipancarkan oleh Matahari ke Bumi dalam bentuk radiasi gelombang
elektromagnetik.
b. Planet
Planet-planet
yang berada dalam sistem Tata Surya adalah : Merkurius, Venus, Bumi, Mars,
Yupiter, Saturnus, Uranus, dan Neptunus.
1. Merkurius
Merupakan planet
yang paling dekat ke Matahari dengan jarak 0,39 SA, diameternya mencapai 4.879 km. Karena planet Merkurius jaraknya
paling dekat ke Matahari, maka suhu pada siang hari di Merkurius mencapai 4270 °C, sedangkan pada malam hari suhunya menjadi
sangat rendah yaitu mencapai –1700 °C. Merkurius
mempunyai eksentrisitas yang besar yaitu 0,206 akibatnya jarak
antara Merkurius dan Matahari bervariasi dengan cukup besar pula. Perbedaan jarak
terjauh
ke Matahari (aphelium) dengan jarak terdekat ke Matahari (perihelium)
adalah sebesar 22 juta Km. Jarak aphelium planet Merkurius adalah 57,9 juta km.
Merkurius tidak memiliki atmosfir oleh karena hal tersebut langit Merkurius berwarna
hitam.
Kerapatan atau densitasnya 5,43 gr/cm3. Kala rotasi
Merkurius adalah 58,65 hari sedangkan kala revolusinya 88 hari. Merkurius
merupakan planet yang tidak memiliki cincin.
2. Venus
Planet Venus lebih
dikenal sebagai Bintang Kejora atau Bintang Senja. Eksentrisitas planet
Venus adalah 0,007, sehingga orbit planet Venus mendekati bentuk lingkaran dengan diameter 12.104 km. Jarak Venus ke Matahari 0,72 SA, atau 108.2 juta km sehingga di Venus suhunya sangat panas
dapat mencapai 4800 °C. Tingginya
suhu di planet Venus diakibatkan adanya efek rumah kaca. Kerapatan atau
densitas Venus adalah 5,24 gr/cm3.
Kala rotasi venus adalah 243 hari sedangkan kala
revolusinya 224,7 hari. Venus juga merupakan planet yang tidak memiliki cincin
dan tidak memiliki satelit.
3. Bumi
Sampai saat ini Bumi
merupakan satu-satunya planet yang mempunyai kehidupan. Hal tersebut
dimungkinkan karena Bumi diselubungi oleh atmosfirnya sehingga perbedaan suhu
pada siang dan malam tidak terlalu besar.
Bumi mengorbit Matahari sebagai bintang pusatnya dengan eksentrisitas
0,017, sehingga orbitnya hampir membentuk lingkaran. Diameter bumi mencapai 12.756,3 km. Jarak rata-rata
Bumi ke Matahari adalah 1 Satuan Astronomi atau 150 juta kilometer. Kala
revolusi Bumi adalah 365,3 hari, sedangkan kala rotasinya adalah 23 jam 56
menit dan kala revolusinya 365,242 hari. Kerapatan
atau densitas Bumi adalah 5,52 gram/cm3, Bumi merupakan benda
terpadat dalam sistem Tata Surya. Bumi mempunyai sebuah satelit yaitu Bulan dan tidak memiliki cincin.
4. Mars
Jarak rata-rata
planet Mars ke Matahari adalah 1,52 SA atau 228 juta kilometer dengan
eksentrisitas 0,093. Mars berputar mengelilingi Matahari dengan kala revolusi
687 hari. Mars mempunyai dua buah satelit yaitu Phobos dan Deimos.
Diameter mars mencapai 6.794 km dengan kala revolusi
11 tahun 10 bulan 3 hari sedangkan kala rotasi 9jam 56 menit. Mars tersusun
atas karbondioksida yang sangat tipis, memiliki 2 satelit dan tidak memiliki
cincin.
5. Yupiter
Jarak rata-rata
planet Yupiter ke Matahari adalah 5,2 SA atau 778,3 juta km. Yupiter
mempunyai eksentrisitas 0,048 dengan kala revolusi 11,86 tahun. Yupiter
diperkirakan mempunyai 17 satelit (data
sampai tahun 1992) dan tidak memiliki cincin. Empat buah
satelitnya yang berukuran besar bernama IO, Europa, Ganymede, dan
Callisto. Yupiter merupakan planet terbesar dalam sistem tata surya;
mempunyai kala rotasi 9 jam 50 menit; artinya Yupiter berotasi dengan sangat
cepat.
6. Saturnus
Jarak rata-rata
Saturnus ke Matahari adalah 9,5 SA atau sekitar 1433,5
juta km. Saturnus mempunyai eksentrisitas 0,056 dengan kala
revolusi 29,5 tahun dan kala rotasi 10 jam 40 menit. Diameter saturnus mencapai 120.536 km dengan suhu rata-raya 140 derajat
celcius. Saturnus dihiasi oleh gelang dan cincin yang indah,
mempunyai 9 buah satelit yaitu Mimas, Enceladus, Tethys, Dione, Rhea,
Titan, Hyperion, Lapetus, dan Phoebe.
7. Uranus
Jarak rata-rata
planet Uranus ke Matahari adalah 19,2 SA atau 2.872 juta km. Uranus
mempunyai eksentrisitas 0,047 dengan kala revolusi 84 tahun dan kala rotasi 17 jam 14 menit. Diameter Uranus
mencapai 50.724 km. Uranus mempunyai
cincin dan mempunyai 5 buah satelit yaitu Miranda, Ariel, Umbriel, Titania, dan
Oberion.
8. Neptunus
Jarak rata-rata
planet Neptunus ke Matahari adalah 30,07 SA atau 4.500 juta km. Neptunus mempunyai eksentrisitas 0,009
dengan kala revolusi 164,8 tahun dan kala rotasi 16
jam 7 menit. Diameter neptunus
mencapai 50.500 km. Neptunus mempunyai dua buah satelit yaitu Triton
dan Nereid, dan memiliki cincin
Sejak tahun 2006,
Pluto tidak dikategorikan lagi sebagai planet karena kriteria ke-3 dari tiga
kriteria di atas tidak dipenuhi oleh Pluto.
Pluto memiliki orbit yang memotong orbit Neptunus sehingga dianggap
orbit Pluto belum bersih dari benda angkasa lain. Ukuran Pluto tidak lebih besar dari Bulan dan
jika dilihat dengan teleskop maka akan tampak benda angkasa lain yang ukurannya
hampir sama dengan Pluto yaitu yang diberi nama Charon.
c. Planet-Kerdil
Planet-kerdil (Dwarf Planet) merupakan kategori baru
dalam keanggotaan Tata Surya berdasarkan resolusi IAU tahun 2006. Sebuah benda
angkasa dikatakan planet kerdil jika:
i.
mengorbit Matahari
ii.
bentuk fisiknya cenderung bulat
iii.
orbitnya belum bersih dari keberadaan benda
angkasa lain.
iv.
bukan merupakan satelit
Contoh dari planet
kerdil ini adalah Pluto seperti yang telah dijelaskan sebelumnya. Contoh lain dari planet kerdil ini adalah Ceres yang orbitnya berada di
lingkungan asteroid. Ceres tadinya
dikategorikan sebagai salah satu asteroid terbesar yang berada di sabuk
asteroid. Sejak tahun 2006, Ceres
dikategorikan sebagai planet kerdil karena memenuhi kriteria di atas.
d. Satelit
Satelit adalah benda
langit pengiring planet. Satelit senantiasa mengiringi dan berputar terhadap planet pusatnya.
Berdasarkan cara
terbentuknya satelit dapat dibedakan menjadi 2 bagian, yaitu :
Ø
Satelit
Alam, adalah satelit yang terbentuk karena adanya peristiwa alam
bersamaan dengan terbentuknya planet.
Ø Contoh: Bulan, sebagai
satelit alam Bumi; Titan, sebagai satelit alam Saturnus.
Ø
Satelit
Buatan, adalah satelit yang dibuat oleh manusia yang digunakan untuk
tujuan tertentu.
Contoh: Satelit
cuaca, satelit komunikasi, satelit mata-mata, dan sebagainya.
Pada umumnya
planet-planet dalam sistem tata surya mempunyai beberapa satelit yang
senantiasa mengiringinya. Hanya planet Merkurius dan planet Venus yang tidak
memiliki satelit. Jumlah masing-masing satelit untuk setiap planet ditunjukkan
pada tabel 1 di bawah ini.
Tabel 1. Jumlah satelit alam
dalam planet.
No.
|
Nama Planet
|
Jumlah satelit alam
|
1.
|
Merkurius
|
0
|
2.
|
Venus
|
0
|
3.
|
Bumi
|
1
|
4.
|
Mars
|
2
|
5.
|
Jupiter
|
17
|
6.
|
Saturnus
|
18
|
7.
|
Uranus
|
15
|
8.
|
Neptunus
|
8
|
e.
Asteroid
Asteroid dinamakan
juga planet
minor atau planetoid. Asteroid mengisi ruangan yang berada diantara Mars dan Yupiter. Di dalam sistem
Tata Surya ditaksir terdapat 100.000 buah planetoid yang ukurannya antara 2–750
Km2. Asteroid-asteroid tersebut senantiasa berputar diantara planet
Mars dan planet Jupiter membentuk sabuk asteroid.
Adapun sabuk
Asteroid ditunjukkan seperti gambar di bawah ini.
Gambar 6. Sabuk Asteroid
Sumber:
http://www.daviddarling.info/encyclopedia/A/asteroidbelt.html
f. Komet
Dinamakan juga “Bintang berekor“, adalah benda langit yang garis edarnya/orbitnya sangat lonjong; sehingga jaraknya ke Matahari kadang-kadang jauh sekali tetapi suatu saat dapat dekat sekali. Ekor komet selalu menjauhi Matahari sebab mendapat tekanan dari Matahari. Wujud komet tersusun dari kristal-kristal es yang rapuh sehingga mudah terlepas dari badannya. Bagian yang terlepas inilah yang membentuk semburan cahaya ketika sebuah komet melintas di dekat Matahari. Karena orbit komit tidak seperti orbit planet maka komet akan terlihat di bumi jika komet tersebut sedang berada dekat dengan Matahari. Oleh karena itu ada komet yang mendekati Bumi setiap 3 atau 4 tahun sekali; tetapi ada juga yang sampai 76 tahun sekali yaitu Komet Halley.
![]() |
g. Distribusi Massa
Di dalam Sistem Tata
surya yang menjadi pusat massanya adalah Matahari. Sekitar 99,85 % dari
keseluruhan massa dalam sistem Tata Surya terdistribusi sebagai massa Matahari.
Adapun massa sisanya terdistribusi sebagai massa dari benda-benda langit
lainnya dalam planet-planet, satelit alam, komet, asteroid, dan meteorid yang
ada dalam Sistem Tata Surya. Untuk lebih jelasnya perhatikan tabel 2 di bawah ini.
Tabel
2. Distribusi Massa dalam Sistem
Tata Surya
No.
|
Nama Benda Langit
|
Prosentase Massa (%)
|
1.
|
Matahari
|
99,85
|
2.
|
Planet-planet
|
0,135
|
3.
|
Satelit
Alam
|
0,00005
|
4.
|
Komet
|
0,01
|
5.
|
Asteroid
|
0,0000002
|
6.
|
Meteorid
|
0,0000001
|
Oleh karena Matahari
memiliki massa yang paling besar diantara anggota Tata Surya lainnya maka
Matahari menjadi pusat dari Tata Surya di mana semua anggota Tata Surya lainnya
itu mengelilingi Matahari. Hal ini dijelaskan
dengan baik oleh Newon dalam hukum gravitasi universal.
4.
Mengapa Venus disebut sebagai
bintang Kejora
Bintang kejora yang selama ini dijuluki
sebagai bintang yang bersinar paling terang ternyata adalah sebuah Planet. Planet
ini merupakan salah satu planet dalam susunan tata surya, yang bergerak
mengelilingi matahari sebagai pusat tata surya. Tahu planet apa yang
dimaksud tersebut? Planet
tersebut adalah planet “Venus”. Anda mungkin sudah
tidak asing lagi dengan nama planet ini. Di dalam susunan tata surya, Venus
adalah planet kedua yang paling dekat dengan matahari setelah Merkurius. Sinar
atau cahaya Venus yang tampak dari Bumi, bukan berasal dari planet itu sendiri,
karena planet bukanlah penghasil cahaya. Cahaya atau Sinar Venus tersebut
merupakan pantulan cahaya dari matahari.
Venus adalah
planet terdekat kedua dari matahari setelah Merkurius. Planet ini memiliki
radius 6.052 km dan mengelilingi matahari dalam waktu 225 hari. Atmosfer Venus
mengandung 97% karbondioksida (CO2) dan 3% nitrogen, sehingga hampir tidak
mungkin terdapat kehidupan. Arah rotasi Venus berlawanan dengan arah rotasi
planet-planet lain. Selain itu, jangka waktu rotasi Venus lebih lama daripada
jangka waktu revolusinya dalam mengelilingi matahari. VENUS = BINTANG KEJORA :
Karena atmosfir Venus sangat kaya dengan CO2 dan juga karena ketebalannya, maka
tak ayal lagi planet ini layak dinobatkan sebagai ratunya planet pemanasan
global di tata surya kita. Suhu permukaan planet ini adalah >460°C (
>860°F) padahal planet yang paling dekat dengan Matahari yaitu Merkurius yang
mendapat energi/panas matahari 4 kali dari planet Venus, suhunya pada siang
hari (sisi yang menghadap matahari) panasnya hanya kira-kira 420°C (790°F). Hal
ini berarti bahwa Venus merupakan planet yang terpanas permukaannya di antara
planet-planet lain di tata surya kita dan karena itulah Venus adalah Planet
paling Terang di sistem tata surya kita dan bisa terlihat dari Bumi dengan Mata
telanjang ketika selepas Matahari terbenam dan menjelang Matahri terbit yang
biasa disebut Bintang Kejora /Bintang Barat/ bintang Timur.
Alasan
mengapa masyarakat menganggap bahwa Venus sebagai bintang adalah karena planet
ini terlihat bersinar, tapi tidak berkelap-kelip seperti layaknya sebuah
Bintang. Cahayanya yang terlihat sangat terang disebabkan karena Venus memiliki
jarak yang sangat dekat dengan matahari dan Bumi. Berbeda dengan bintang yang sesungguhnya, Jarak bintang
dengan bumi rata-rata adalah diatas satu tahun cahaya. Inilah yang menyebabkan
cahaya yang sampai di bumi terganggu oleh redudansi di atmosfir. Atmosfir bumi
tersebut tidaklah diam. Atmosfir bergerak seperti air di samudra, sehingga
cahaya dari luar terlihat tidak stabil. dan an jika jaraknya sangat jauh akan
terlihat berkedip. Jarak venus yang dekat dengan bumi membuatnya terlihat lebih
stabil dibandingkan dengan bintang. Yang
terlihat dari bumi adalah bentuk venus secara keseluruhan, berbeda halnya
dengan bintang. Seandainya bintang tidak bercahaya dan hanya mendapat pantulan
dari cahaya yang ada di sekitanya, maka ia tidak akan terlihat dari bumi. Cahaya
bintang dapat terlihat dari bumi karena cahaya bintang sangatlah terang. Dan
yang terlihat dari bumi adalah bias dari pelebaran cahaya tersebut.
5. Mengapa Mars disebut sebagai Planet Merah
Mars memiliki daya tarik yang tinggi karena warnanya yang kemerahan.
Selain itu, planet yang kerap disebut planet merah ini juga diklaim memiliki
potensi untuk ditinggali. Mars adalah planet terdekat keempat dari Matahari. Namanya diambil dari dewa perang Romawi, Mars. Planet ini sering dijuluki sebagai "planet merah" karena
tampak dari jauh berwarna kemerah-kemerahan. Ini disebabkan oleh
keberadaan besi(III)
oksida di permukaan planet Mars. Mars
adalah planet
bebatuan dengan atmosfer yang tipis. Di permukaan Mars terdapat kawah, gunung berapi,
lembah, gurun, dan tudung
es. Periode
rotasi dan siklus musim Mars mirip dengan
Bumi. Di Mars berdiri Olympus
Mons, gunung tertinggi di Tata Surya, dan Valles Marineris, lembah terbesar di Tata Surya. Selain itu, di belahan utara
terdapat cekungan
Borealis yang meliputi 40% permukaan Mars.
94 hampir Lengkap semua
BalasHapusCuma kurang lengkap materinya 95
BalasHapus95..kerennnnn 👍👍👍
BalasHapussangat menarik cukkk 95
BalasHapusKomentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapus95 dari saya
BalasHapus95 aja yahhh... Tambahkan materinya... Dari aku ^_^
BalasHapusKomentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapusMateri dan tampilannya menarik. Point 95
BalasHapusTampilannya keren,95.
BalasHapusGood, hanya kurang lengkap materinya 95
BalasHapus95 dari saya tampilan blognya keren
BalasHapusTampilan nya menarik animasinya lengkap 95
BalasHapusKomentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapusKomentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapusTampilannya keren, jenis fontnya aku suka Dan animasinya lengkap Pantas mendapatkan nilai 97
BalasHapusExcellent! Point 97.
BalasHapusKomentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapusKomentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapus92 keren, saya suka
BalasHapus92 keren
BalasHapusLuar biasa teman 94
BalasHapus94,99
BalasHapus96
BalasHapusnilai 97
BalasHapusKerennn cuyyy 95
BalasHapusBagus banget 95
BalasHapusKomentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapusAlhamdulillah, terimakasih teman²,
BalasHapusRata² nilai yang saya dapatkan adalah 94,95...