TUGAS
MID
FILSAFAT
SAINS
“Mengkaji
atom dan quark serta fisika dalam budaya”
Disusun
oleh
Nama : Afifah Rahman
NIM : H0417014
Kelas : Fisika B Angk. 2017
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan
rahmat, taufiq dan hidayahNya kepada saya yang telah menyelesaikan penyusunan
makalah ini. Makalah ini merupakan makalah tentang “ Kajian Atom dan Quark” dan
“Kajian Fisika dalam Budaya” Secara khusus makalah ini disusun sedemikian rupa
Dalam penyusunan makalah ini tidak sedikit hambatan yang
saya hadapi. Namun, saya menyadari bahwa kelancaran dalam penyusunan makalah
ini tidak lain berkat bantuan, dorongan dan bimbingan orang tua dan
teman-teman, sehingga kendala-kendala yang kami hadapi teratasi. Oleh karena
itu saya mengucapkan terimakasih kepada:
- Ibu dosen yang telah memberikan tugas dan petunjuk kepada saya, sehingga saya termotivasi dalam menyelesaikan tugas makalah ini.
- Teman yang turut membantu, membimbing, dan mengatasi berbagai kesulitan sehingga tugas makalah ini bisa selesai.
Saya
sadar bahwa dalam pembuatan makalah ini terdapat banyak kekurangan. Saya sangat
mengharapkan kritik dan saran dari para pembaca guna meningkatkan kualitas
pembuatan makalah yang selanjutnya. saya sadar bahwa kebenaran dan kesempurnaan
hanya milik Allah SWT. Harapan saya, makalah ini dapat memberikan manfaat
kepada pembaca khususnya dalam mata kuliah Filsafat Sains.
Majene,
10 April 2018
Penulis
BAB
I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Atom adalah
suatu satuan dasar materi, yang terdiri
atas inti
atomserta
awan elektron bermuatan
negatif yang mengelilinginya. Inti atom terdiri atas proton yang
bermuatan positif, dan neutron yang
bermuatan netral (kecuali pada inti atom Hidrogen-1, yang tidak
memiliki neutron). Elektron-elektron pada sebuah atom terikat pada inti atom
oleh gaya
elektromagnetik.
Sekumpulan atom demikian pula dapat berikatan satu sama lainnya, dan
membentuk sebuah molekul. Atom yang
mengandung jumlah proton dan elektron yang sama bersifat netral, sedangkan
yang mengandung jumlah proton dan elektron yang berbeda bersifat positif atau
negatif dan disebut sebagai ion. Atom
dikelompokkan berdasarkan jumlah proton dan neutron yang terdapat pada inti
atom tersebut. Jumlah proton pada atom menentukan unsur kimia atom
tersebut, dan jumlah neutron menentukan isotop unsur
tersebut.
|
Quark adalah salah satu partikel elementer dan
penyusun zat. semua zat yang memiliki atom juga memiliki kuark. Hal ini
dikarenakan proton dan neutron terdiri atas kuark. Kuark pertama kali
diprediksi keberadaannya oleh dua fisikawan termuka, Murrray Gell-mann dan George Zweig pada tahun
1964. Bukti kuat atas keberadaan partikel ini akhirnya didapati pada tahun 1968
di Stanford Linear Accelerator Center, suatu laboratorium nasional yang dioperasikan oleh Stanford University.
Kalau pada awal abad ke-20 ini teori
Dalton diguncang karena ditemukan bahwa atom masih dapat dipecah menjadi
proton, neutron, dan electron, maka pada tahun 1964 terjadi lagi guncangan
baru. Ahli fisika Amerika Serikat Murray Gell-Mann mengemukakan bahwa proton
dan neutron terdiri atas zarah-zarah yang lebih kecil lagi yang dinamakan
Quark. Ahli fisika Amerika lainnya Georg Zweig juga mengemukakan suatu teori
yang sama, akan tetapi butir-butir itu dinamakan as. Suatu proton terdiri atas dua
buah atas dan sebuah bawah, dan karena quark atas bermuatan ± ⅔, dan quark
bawah bermuatan -⅓. Proton bermuatan +1, Neutron terdiri atas satu quark atas
dan dua quark bawah sehingga muatannya 0. Suatu zarah yang terjadi dari
beberapa quark dinamakan suatu hadron sehingga proto dan netron adalah suatu
hadron. Suatu hadron yang terdiri atas tiga quark dinamakan suatu Baryon. Suatu
zarah yang terdiri atas dua quark disebut suatu meson. Kedua quark itu
sebenarnya berlawanan sehingga yang satu lagi memliki rasa tandingan dan karena
itu dapat disebut anti quark. Quark adalah penyusun dasar benda. Kombinasi
jumlah Proton, Elektron, dan Neutron masing-masing membentuk sebuah unsur.
Dalam setiap unsur, Proton dan Neutron membentuk nukleus sementara Elektron berada
di sekitar Nukleus tersebut. Nah Quark adalah materi penyusun Proton, Elektron,
dan Neutron tersebut. Quark ada enam macam: Atas (Up), Bawah (Down), Menarik
(Charm), Aneh (Strange), Puncak (Top), dan Dasar (Bottom). Umumnya 3 Quark
membentuk nukleon (proton dan neutron). 2 Quark Atas dan 1 Quark Bawah
membentuk Proton, 1 quark atas dan 2 quark bawah membentuk neutron. Pengertian
bahwa quark itu adalah zarah terkecil yang tidak dapat dibagi-bagi lagi pada
suatu ketika ada saja kemungkinannya akan ditumbangkan lagi dan sejarah pun
akan berulang kembali.
Sedangkan sejarah mengenai ilmu fisika
sepanjang yang telah diketahui telah dimulai pada tahun sekitar 2400 SM,
ketika kebudayaan Harappa menggunakan suatu
benda untuk memperkirakan dan menghitung sudut bintang di angkasa. Sejak saat
itu fisika terus
berkembang sampai ke level sekarang. Perkembangan ini tidak hanya membawa
perubahan di dalam bidang dunia benda, matematika dan filosofi namun
juga, melalui teknologi, membawa perubahan ke
dunia sosial masyarakat.
Revolusi ilmu yang berlangsung terjadi pada sekitar tahun 1600 dapat dikatakan
menjadi batas antara pemikiran purba dan lahirnya fisika
klasik. Dan akhirnya berlanjut ke tahun 1900 yang menandakan mulai
berlangsungnya era baru yaitu era fisika
modern. Di era ini ilmuwan tidak melihat adanya penyempurnaan di
bidang ilmu pengetahuan, pertanyaan demi pertanyaan terus bermunculan tanpa
henti, dari luasnya galaksi, sifat alami dari
kondisi vakum sampai
lingkungan subatomik. Daftar
persoalan dimana fisikawan harus pecahkan terus bertambah dari waktu ke waktu.
Budaya atau kebudayaan berasal
dari bahasa Sanskerta yaitu buddhayah, yang merupakan bentuk jamak dari buddhi (budi atau akal) diartikan sebagai hal-hal
yang berkaitan dengan budi, dan akal manusia.Dalam bahasa Inggris,
kebudayaan disebut culture, yang
berasal dari kata Latin Colere, yaitu mengolah atau mengerjakan. Bisa diartikan
juga sebagai mengolah tanah atau bertani. Kata culture juga
kadang diterjemahkan sebagai "kultur" dalam bahasa Indonesia.
Hubungan antara keduanya akan dibahas lebih lanjut pada bab selanjutnya.
BAB
II
PEMBAHASAN
A. Pengertian
Atom
Atom adalah suatu satuan
dasar materi,
yang terdiri atas inti atomserta awan elektron bermuatan
negatif yang mengelilinginya. Inti atom terdiri atas proton yang
bermuatan positif, dan neutron yang bermuatan netral
(kecuali pada inti atom Hidrogen-1,
yang tidak memiliki neutron). Elektron-elektron pada sebuah atom terikat pada
inti atom oleh gaya elektromagnetik.
Sekumpulan atom demikian pula dapat berikatan satu sama lainnya, dan membentuk
sebuah molekul.
Atom yang mengandung jumlah proton dan elektron yang sama bersifat netral,
sedangkan yang mengandung jumlah proton dan elektron yang berbeda bersifat
positif atau negatif dan disebut sebagai ion. Atom
dikelompokkan berdasarkan jumlah proton dan neutron yang terdapat pada inti
atom tersebut. Jumlah proton pada atom menentukan unsur
kimia atom tersebut, dan jumlah neutronmenentukan isotop unsur
tersebut.
Istilah atom
berasal dari Bahasa Yunani (ἄτομος/átomos,
α-τεμνω), yang berarti tidak dapat dipotong ataupun sesuatu yang tidak dapat
dibagi-bagi lagi. Konsep atom sebagai komponen yang tak dapat dibagi-bagi lagi
pertama kali diajukan oleh para filsuf India dan Yunani.
Pada abad ke-17 dan ke-18, para kimiawan meletakkan
dasar-dasar pemikiran ini dengan menunjukkan bahwa zat-zat tertentu tidak dapat
dibagi-bagi lebih jauh lagi menggunakan metode-metode kimia. Selama akhir abad
ke-19 dan awal abad ke-20, para fisikawan berhasil
menemukan struktur dan komponen-komponen subatom di dalam atom, membuktikan
bahwa 'atom' tidaklah tak dapat dibagi-bagi lagi. Prinsip-prinsip mekanika
kuantum yang digunakan para fisikawan kemudian berhasil
memodelkan atom.[1]
Dalam pengamatan
sehari-hari, secara relatif atom dianggap sebuah objek yang sangat kecil yang
memiliki massa yang secara proporsional kecil pula. Atom hanya dapat dipantau
dengan menggunakan peralatan khusus seperti mikroskop gaya atom. Lebih
dari 99,9% massa atom berpusat pada inti atom dengan proton dan neutron yang
bermassa hampir sama. Setiap unsur paling tidak memiliki satu isotop dengan
inti yang tidak stabil, yang dapat mengalami peluruhan radioaktif. Hal ini
dapat mengakibatkan transmutasi, yang mengubah
jumlah proton dan neutron pada inti.[2] Elektron
yang terikat pada atom mengandung sejumlah aras
energi, ataupun orbital,
yang stabil dan dapat mengalami transisi di antara aras tersebut dengan
menyerap ataupun memancarkan foton yang sesuai dengan perbedaan energi antara
aras. Elektron pada atom menentukan sifat-sifat kimiawi sebuah unsur, dan
memengaruhi sifat-sifat magnetis atom tersebut.
B. Pengertian
Quark
Quark (dibaca/ 'kwɔː(r)k/ /ˈkwɑrk/), sebagaimana dijelaskan
dalam model standar pada fisika partikel,
gabungan antar Quark membentuk partikel komposit bernama Hadron. Partikel
Hadron yang paling stabil berupa Proton & Neutron yang
merupakan komponen pembentuk inti atom. Quark tidak pernah diteliti atau
ditemukan secara langsung secara isolasi. Quark hanya ditemukan di dalam Hadron,
seperti Barion,dan Meson.
yaitu Up, Down, Strange, Charms, Bottoms dan Top. Up dan Down memiliki
massa yang terlemah. Di antara keenam jenis quark, quark terberat berubah jenis
menjadi quark up dan downmelalui
proses peluruhan partikel,
transformasi quark terberat menjadi quark teringan. Karena inilah quark up
maupun quark down merupakan
jenis quark terstabil di antara keenam jenis quark dan
yang paling umum dijumpai di alam. Sedangkan quark Strange, Charms, Bottoms dan
Top hanya dapat ditemukan atau dihasilkan di high energy collision(tumbukan
berenergi tinggi, seperti Sinar
kosmik dan di partikel akselerator/LHC). Hanya quark-lah
yang memenuhi keempat interaksi fundamental, dikenal juga
sebagai gaya fundamental (elektromagnetik, gravitasi, interaksi
kuat, dan interaksi
lemah). Dan untuk setiap jenis quark terdapat jenis lawannya
yaitu antiquark.
Model kuark secara independen diajukan oleh fisikawan
bernama Murray Gell-Mann dan George Zweig pada
tahun 1964.[5] Quark diperkenalkan
sebagai bagian dari skema penyusunan hadron dan
terdapat sedikit bukti keberadaan fisik mereka sampai dilakukannya
eksperimen hamburan inelastis di Stanford
Linear Accelerator Center pada tahun 1968.[6][7] Percobaan
Accelerator telah memberikan bukti untuk semua enam rasa. Top quark
adalah kuark yang terakhir yang ditemukan di Fermilab pada
tahun 1995.
2 istilah yang sering digunakan untuk mengacu massa
quark : massa quark yang berlangsung (current quark mass)
saat ini mengacu pada masa quark itu sendiri. Sedangkan massa quark konstituen mengacu
pada massa quark saat ini dan massa dari partikel gluon (medan partikel gluon)
yang mengelilingi quark.[14] Massa
ini biasanya memiliki nilai yang berbeda-beda. Sementara gluon tidak memiliki
massa inheren, gluon memiliki energi-khususnya kromodinamika kuantum yang
mengikat energi (QCBE)- jadi inilah yang mempengaruhi massa keseluruhan hadron (lihat
juga massa
dalam relativitas khusus). Sebagai contoh, proton memiliki massa
sekitar 938 MeV/c2, di mana massa
sisa tiga valensi quark yang hanya menyumbang sekitar 11 MeV/c2; banyak sisanya yang dapat dikaitkan dengan gluon
QCBE.[15]
Model Standar berpendapat bahwa massa partikel elementer mereka
berasal dari mekanisme Higgs,
yang terkait dengan Higgs boson. Fisikawan berharap bahwa penelitian lebih
lanjut dapat memberikan jawaban untuk massa top kuark yang besar ini
~173 GeV/c2, yang memiliki massa yang
hampir sebesar atom emas,[16] akan mengungkapkan
lebih lanjut tentang asal usul massa quark dan partikel dasar lainnya.
C. Kajian
Atom dan Quark
1. Secara
Ontologi
2. Secara
Epistimologi
3. Secara
Aksiologi
D. Pengertian
Fisika
Sejarah fisika sepanjang
yang telah diketahui telah dimulai pada tahun sekitar 2400 SM, ketika
kebudayaan. Harappa menggunakan
suatu benda untuk memperkirakan dan menghitung sudut bintang di angkasa. Sejak
saat itu fisika terus
berkembang sampai ke level sekarang. Perkembangan ini tidak hanya membawa
perubahan di dalam bidang dunia benda, matematika dan filosofi namun
juga, melalui teknologi, membawa perubahan ke
dunia sosial masyarakat.
Revolusi ilmu yang berlangsung terjadi pada sekitar tahun 1600 dapat dikatakan
menjadi batas antara pemikiran purba dan lahirnya fisika
klasik. Dan akhirnya berlanjut ke tahun 1900 yang menandakan mulai
berlangsungnya era baru yaitu era fisika
modern. Di era ini ilmuwan tidak melihat adanya penyempurnaan di
bidang ilmu pengetahuan, pertanyaan demi pertanyaan terus bermunculan tanpa
henti, dari luasnya galaksi, sifat alami dari
kondisi vakum sampai
lingkungan subatomik. Daftar persoalan
dimana fisikawan harus pecahkan terus bertambah dari waktu ke waktu.
Sejak
zaman dulu, manusia terus memperhatikan bagaimana benda-benda di sekitarnya
berinteraksi, kenapa benda yang tanpa disengaja jatuh ke bawah, kenapa benda
yang berlainan memiliki sifat yang berlainan juga, dan sebagainya. Mereka juga
mengira-ira tentang misteri alam semesta, bagaimana bentuk dan posisi bumi di
tengah alam yang luas ini dan bagaima sifat-sifat dari matahari dan bulan, dua
benda yang memiliki posisi penting dalam kehidupan manusia purba. Secara umum,
untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan ini mereka secara mudah langsung
mengaitkannya dengan pekerjaan dewa. Akhirnya, jawaban yang mulai ilmiah namun
tentu saja masih terlalu berspekulasi, mulai berkembang. Tentu saja jawaban ini
kebanyakan masih salah karena tidak didasarkan pada eksperimen, bagaimanapun
juga dengan begini ilmu pengetahuan mulai mendapat tempatnya. Fisika pada masa
awal ini kebanyakan berkembang dari dunia filosofi, dan bukan dari eksperimen
yang sistematis.
E. Pengertian
Buddaya
Budaya atau kebudayaan berasal
dari bahasa Sanskerta yaitu buddhayah, yang
merupakan bentuk jamak dari buddhi (budi atau akal) diartikan sebagai
hal-hal yang berkaitan dengan budi, dan akal manusia.Dalam bahasa
Inggris, kebudayaan disebut culture, yang berasal dari kata Latin Colere,
yaitu mengolah atau mengerjakan. Bisa diartikan juga sebagai mengolah tanah
atau bertani. Kata culture juga kadang diterjemahkan sebagai
"kultur" dalam bahasa Indonesia.
Budaya adalah suatu cara hidup yang berkembang,
dan dimiliki bersama oleh sebuah kelompok orang, dan diwariskan dari generasi
ke generasi.[1] Budaya
terbentuk dari banyak unsur yang rumit, termasuk sistem agama dan politik,
adat istiadat, bahasa, perkakas, pakaian, bangunan,
dan karya seni.[1] Bahasa,
sebagaimana juga budaya, merupakan bagian tak terpisahkan dari diri manusia
sehingga banyak orang cenderung menganggapnya diwariskan secara genetis. Ketika
seseorang berusaha berkomunikasi dengan orang-orang
yang berbeda budaya, dan menyesuaikan perbedaan-perbedaannya, membuktikan bahwa
budaya itu dipelajari.[1]
Budaya adalah suatu pola hidup menyeluruh. Budaya
bersifat kompleks, abstrak, dan luas. Banyak aspek budaya turut menentukan
perilaku komunikatif. Unsur-unsur sosio-budaya ini tersebar, dan meliputi
banyak kegiatan sosial manusia.[2]
Beberapa alasan mengapa orang mengalami kesulitan
ketika berkomunikasi dengan orang dari budaya lain terlihat dalam definisi
budaya: Budaya adalah suatu perangkat rumit nilai-nilai yang
dipolarisasikan oleh suatu citra yang mengandung pandangan atas keistimewaannya
sendiri."Citra yang memaksa" itu mengambil bentuk-bentuk berbeda
dalam berbagai budaya seperti "individualisme kasar" di Amerika, "keselarasan individu dengan alam" di Jepang dan "kepatuhan kolektif" di Tiongkok.
Citra budaya yang bersifat memaksa tersebut membekali
anggota-anggotanya dengan pedoman mengenai perilaku yang layak dan
menetapkan dunia makna dan
nilai logis yang
dapat dipinjam anggota-anggotanya yang paling bersahaja untuk memperoleh rasa
bermartabat dan pertalian dengan hidup mereka.
Dengan
demikian, budayalah yang menyediakan suatu kerangka yang koheren untuk
mengorganisasikan aktivitas seseorang dan memungkinkannya meramalkan perilaku
orang lain.
Kebudayaan sangat erat hubungannya dengan masyarakat.
Melville J. Herskovits dan Bronislaw Malinowski mengemukakan bahwa segala
sesuatu yang terdapat dalam masyarakat ditentukan oleh kebudayaan yang dimiliki
oleh masyarakat itu sendiri. Istilah untuk pendapat itu adalah Cultural-Determinism.
Herskovits memandang kebudayaan sebagai sesuatu yang
turun temurun dari satu generasi ke generasi yang lain, yang kemudian disebut
sebagai superorganic.
Menurut
Andreas Eppink, kebudayaan mengandung keseluruhan pengertian nilai sosial,
norma sosial, ilmu pengetahuan serta keseluruhan struktur-struktur sosial,
religius, dan lain-lain, tambahan lagi segala pernyataan intelektual, dan
artistik yang menjadi ciri khas suatu masyarakat.
Menurut Edward
Burnett Tylor, kebudayaan merupakan keseluruhan yang kompleks, yang di dalamnya
terkandung pengetahuan, kepercayaan, kesenian, moral, hukum, adat istiadat, dan
kemampuan-kemampuan lain yang didapat seseorang sebagai anggota masyarakat.
Menurut Selo
Soemardjan, dan Soelaiman Soemardi, kebudayaan adalah sarana hasil karya, rasa,
dan cipta masyarakat.
Menurut
M.Selamet Riyadi, Budaya adalah suatu bentuk rasa cinta dari nenek moyang kita
yang di wariskan kepada seluruh keturunannya
Dari berbagai
definisi tersebut, dapat diperoleh pengertian mengenai kebudayaan adalah
sesuatu yang akan memengaruhi tingkat pengetahuan, dan meliputi sistem ide atau
gagasan yang terdapat dalam pikiran manusia, sehingga dalam kehidupan
sehari-hari, kebudayaan itu bersifat abstrak.
Sedangkan
perwujudan kebudayaan adalah benda-benda yang diciptakan oleh manusia sebagai
makhluk yang berbudaya, berupa perilaku, dan benda-benda yang bersifat nyata,
misalnya pola-pola perilaku, bahasa, peralatan hidup, organisasi sosial,
religi, seni, dan lain-lain, yang semuanya ditujukan untuk membantu manusia
dalam melangsungkan kehidupan bermasyarakat.
F.
Kajian Fisika dalam Budaya
1.
Secara Ontologi
2.
Secara Epistimologi
3.
Secara Aksiologi
Tidak ada komentar:
Posting Komentar